Tuesday, January 20, 2015

Referat Epistaksis (Bagian 1)

Epistaksis
dr. Haitami, A.

2.1. Definisi
            Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang merupakan gejala atau manifestasi penyakit lain, penyebabnya bisa lokal atau sistemik. Perdarahan bisa ringan sampai serius dan bila tidak segera ditolong dapat berakibat fatal. Sumber perdarahan  biasanya berasal dari bagian depan atau bagian belakang hidung.1,2

2.2. Epidemiologi
Epistaksis jarang terjadi pada bayi, namun terdapat kecendrungan peningkatan insiden epistaksis seiring dengan pertambahan usia. Epistaksis anterior lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, sedangkan epistaksis posterior lebih sering terjadi pada usia yang lebih tua, terutama pada laki-laki berusia 50an dengan penyakit hipertensi dan arteriosklerosis. Epistaksis lebih sering terjadi pada musim dingin. Hal ini mungkin disebabkan peningkatan kejadian infeksi pernafasan atas dan udara yang lebih kering akibat pemakaian pemanas dan kelembaban lingkungan yang rendah. Epistaksis juga sering terjadi pada iklim yang panas dengan kelembaban yang rendah. Pasien yang menderita alergi, inflamasi hidung, dan penyakit sinus lebih rentan terhadap resiko terjadinya epistaksis karena mukosanya lebih mudah kering dan hiperemis yang disebabkan oleh reaksi inflamasi.

2.3. Anatomi Hidung
2.3.1.Kerangka hidung
Kerangka hidung berbentuk seperti tenda dengan dua os nasale yang bersatu pada garis tengah dan berartikulasio di superior dengan pars nasalis os frontalis dan processus “ ascending’’ maxilla di lateral. Tulang menyususn sepertiga superior hidung sedangkan dua pertiga bagian bawah  merupakan tulang rawan. Kartilago nasi lateralis superior dan bawah.septum membagi hidung kedalam dua ruangan yang disebut vestibulum. Seperti sisi lateral hidung, septum terdiri dari kartilago di anterior dan tulang di posterior.9
2.3.2. Hidung Interna
Lubang luar yang menuju ke sisi dalam hidung dinamai nares, sementara lubang posterior dari hidung ke nasopharink dinamai choana. Tepat setelah nares, terdapat area kulit yang dinamai vestibulum dan berlapis yang mengandung bulu hidung atau vibrise yang penting secara klinik karena folikel rambut ini dapat terinfeksi.4
Permukaan medial tiap ruang lingkup dibentuk oleh septum nasi. Sering septum berdeviasi, yang menyebabkan terjadinya obstruksi saluran pernafasan nasal.4Sisi lateral tiap cavitas nasalis terdiri dari sejumlah struktur yang penting secara klinik. Biasanya ada tiga konvolusi mukosa yang tegas yang dinamai concha. Fungsinya untuk meningkatkan luas permukaan hidung dan dinamai menurut lokasinya yaitu inferior, medialis, superior dan suprema. Diantara concha terdapat lekukan pada dinding hidung (meatus). Pada meatus inferior terdapat muara atau ostium duktus nasolakrimalis. Meatus medius terletak diantara konka media dan dan dinding lateral rongga hidung. Pada meatus media terdapat muara sinus frontal, sinus maksila dan sinus etmoid anterior. Pada meatus superior yang merupakan ruang diantara konka superior dan konka media terdapat muara sinus etmoid posterior dan sinus sphenoid.2,9
                                    
 Gambar 1. Dinding Lateral Kavum Nasi 5

2.3.3. Anatomi Vaskuler
Vaskularisasi
Vaskularitas berasal dari system carotis interna dan eksterna.4 Arteri carotis interna bercabang menjadi arteri oftalmika yang kemudian bercabang lagi menjadi arteri etmoidalis anterior dan posterior.3 Cabang etmoidalis anterior dan posterior menyuplai sinus palatina mayor, sinus frontalis dan etmoidalis serta atap hidung. Sedangkan arteri stenopalatina dan arteri palatina mayor merupakan cabang terminal dari arteri karotis eksterna yang menyuplai darah pada concha, meatus dan septum nasalis. Semua pembuluh darah hidung saling berhubungan melalui anastomosis. Suatu pleksus vaskuler disepanjang bagian anterior septum kartilaginosa menggabungkan anastomosis ini dan dikenal sebagai Little Area atau Pleksus Kiesselbech. Karena ciri vaskularnya dan kenyataan bahwa daerah ini merupakan subjek trauma fisik dan lingkungan berulang maka merupakan lokasi epistaksis tersaring4.

 Gambar 2. Anatomi vaskular yang memperdarahi septum nasal.

Referat Lengkap


No comments:

Post a Comment

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...