Asma merupakan penyakit dengan
karakteristik meningkatnya reaksi trakea dan bronkus oleh berbagai macam
pencetus disertai dengan timbulnya penyempitan luas saluran nafas bagian bawah
yang dapat berubah-ubah derajatnya secara spontan atau dengan pengobatan.
Asma merupakan penyebab utama penyakit kronis pada
masa kanak-kanak, menyebabkan kehilangan hari-hari sekolah yang berarti, karena
penyakit kronis. Asma merupakan diagnosis masuk yang paling sering di rumah
sakit anak dan berakibat kehilangan 5-7 hari sekolah secara
nasional/tahun/anak. Sebanyak 10-15% anak
laki-laki dan 7-10% anak wanita dapat menderita asma pada suatu saat selama
masa kanak-kanak. Sebelum pubertas sekitar dua kali anak laki-laki yang lebih
banyak terkena daripada anak wanita; setelah itu insidens menurut jenis kelamin
sama. Asma dapat menyebabkan gangguan psikososial pada keluarga. Namun dengan
pengobatan yang tepat, pengendalian gejala yang memuaskan hampir selalu
dimungkinkanDari tahun ke tahun prevalensi penderita
asma semakin meningkat. Di Indonesia, penelitian pada anak sekolah usia
13-14 tahun dengan menggunakan kuesioner ISAAC (International Study on
Asthma and Allergy in Children) tahun 1995 menunjukkan, prevalensi asma
masih 2,1%, dan meningkat tahun 2003 menjadi dua kali lipat lebih yakni 5,2%.
Kenaikan prevalensi di Inggris dan di Australia mencapai 20-30%. National
Heart, Lung and Blood Institute melaporkan bahwa asma diderita oleh 20 juta
penduduk amerika.
Data pada pewarisan asma adalah paling
cocok dengan determinan poligenik atau multifaktorial. Anak dengan satu
orangtua yang terkena mempunyai resiko menderita asma sekitar 25%; risiko
bertambah menjadi sekitar 50% jika kedua orangtua asmatis. Namun, asma tidak
secara universal ada pada kembar monozigot. Labilitas bronkial dalam responsnya
terhadap uji olahraga juga telah diperagakan pada anggota keluarga anak asmatis
yang sehat. Kecenderungan
genetik bersama dengan faktor lingkungan dapat menjelaskan kebanyakan kasus
asma masa kanak-kanak.
Asma
dapat timbul pada segala umur; 30% penderita bergejala pada umur 1 tahun,
sedang 80-90% anak asma mempunyai gejala pertamanya sebelum umur 4-5 tahun.
Perjalanan dan keparahan asma sukar diramal. Sebagian besar anak yang terkena
kadang-kadang hanya mendapat serangan ringan sampai sedang, relatif mudah
ditangani. Sebagian kecil mengalami asma berat yang berlarut-larut, biasanya
lebih banyak yang terus menerus daripada yang musiman; menjadikannya tidak
mampu dan mengganggu kehadirannya di sekolah, aktivitas bermain, dan fungsi
dari hari ke hari