2.4 Patogenesis
Terjadinya elongasi sumbu yang
berlebihan pada miopia patologi masih belum diketahui. Sama halnya terhadap
hubungan antara elongasi dan komplikasi penyakit ini, seperti degenerasi
chorioretina, ablasio retina dan glaucoma. Columbre
dan rekannya, tentang penilaian perkembangan mata anak ayam yang di dalam pertumbuhan
normalnya, tekanan intraokular meluas ke rongga mata dimana sklera berfungsi
sebagai penahannya. Jika kekuatan yang berlawanan ini merupakan penentu
pertumbuhan ocular post natal pada mata manusia, dan tidak ada bukti yang
menentangnya maka dapat pula disimpulkan dua mekanisme patogenesis terhadap
elongasi berlebihan pada miopia.1,2,3
Menurut
tahanan sklera
- Mesadermal
Abnormalitas
mesodermal sklera secara kualitas maupun kuantitas dapat mengakibatkan elongasi
sumbu mata.
Percobaan Columbre dapat membuktikan hal ini, dimana pembuangan sebahagian masenkhim sklera dari perkembangan ayam menyebabkan ektasia daerah ini, karena perubahan tekanan dinding okular. Dalam keadaan normal sklera posterior merupakan jaringan terakhir yang berkembang. Keterlambatan pertumbuhan strategis ini menyebabkan kongenital ektasia pada area ini. Sklera normal terdiri dari pita luas padat dari bundle serat kolagen, hal ini terintegrasi baik, terjalin bebas, ukuran bervariasi tergantung pada lokasinya. Bundle serat terkecil terlihat menuju sklera bagian dalam dan pada zona ora equatorial. Bidang sklera anterior merupakan area crosectional yang kurang dapat diperluas perunitnya dari pada bidang lain. Pada test bidang ini ditekan sampai 7,5 g/mm2. Tekanan intraokular equivalen 100 mmHg, pada batas terendah dari stress ekstensi pada sklera posterior ditemukan 4 x dari pada bidang anterior dan equator. Pada batas lebih tinggi sklera posterior kirakira 2 x lebih diperluas. Perbedaan tekanan diantara bidang sklera normal tampak berhubungan dengan hilangnya luasnya bundle serat sudut jala yang terlihat pada sklera posterior. Struktur serat kolagen abnormal terlihat pada kulit pasien dengan Ehlers-Danlos yang merupakan penyakit kalogen sistematik yang berhubungan dengan miopia.1
Percobaan Columbre dapat membuktikan hal ini, dimana pembuangan sebahagian masenkhim sklera dari perkembangan ayam menyebabkan ektasia daerah ini, karena perubahan tekanan dinding okular. Dalam keadaan normal sklera posterior merupakan jaringan terakhir yang berkembang. Keterlambatan pertumbuhan strategis ini menyebabkan kongenital ektasia pada area ini. Sklera normal terdiri dari pita luas padat dari bundle serat kolagen, hal ini terintegrasi baik, terjalin bebas, ukuran bervariasi tergantung pada lokasinya. Bundle serat terkecil terlihat menuju sklera bagian dalam dan pada zona ora equatorial. Bidang sklera anterior merupakan area crosectional yang kurang dapat diperluas perunitnya dari pada bidang lain. Pada test bidang ini ditekan sampai 7,5 g/mm2. Tekanan intraokular equivalen 100 mmHg, pada batas terendah dari stress ekstensi pada sklera posterior ditemukan 4 x dari pada bidang anterior dan equator. Pada batas lebih tinggi sklera posterior kirakira 2 x lebih diperluas. Perbedaan tekanan diantara bidang sklera normal tampak berhubungan dengan hilangnya luasnya bundle serat sudut jala yang terlihat pada sklera posterior. Struktur serat kolagen abnormal terlihat pada kulit pasien dengan Ehlers-Danlos yang merupakan penyakit kalogen sistematik yang berhubungan dengan miopia.1
- Ektodermal - Mesodermal
Vogt awalnya memperluasnya konsep bahwa
miopia adalah hasil ketidak harmonisan pertumbuhan jaringan mata dimana
pertumbuhan retina yang berlebihan dengan bersamaan ketinggian perkembangan
baik koroid maupun sklera menghasilkan peregangan pasif jaringan. Meski alasan Vogt pada umumnya tidak dapat diterima,
telah diteliti ulang dalam hubungannya dengan miopia bahwa pertumbuhan koroid
dan pembentukan sklera dibawah pengaruh epitel pigmen retina. Pandangan baru
ini menyatakan bahwa epitel pigmen abnormal menginduksi pembentukan koroid dan
sklera subnormal. Hal ini yang mungkin menimbulkan defek ektodermal –
mesodermal umum pada segmen posterior terutama zona oraequatorial atau satu
yang terlokalisir pada daerah tertentu dari pole posterior mata, dimana dapat
dilihat pada miopia patologik (tipe stafiloma posterior).1
Meningkatnya
suatu kekuatan yang luas
- Tekanan intraokular basal
Contoh
klasik miopia sekunder terhadap peningkatan tekanan basal terlihat pada glaucoma
juvenil dimana bahwa peningkatan tekanan berperan besar pada peningkatan
pemanjangan sumbu bola mata.1
- Susunan peningkatan tekanan
No comments:
Post a Comment