2.8
Tatalaksana
Autoimmune
Hemolytic Anemia dibagi dua golongan yaitu AIHA yang diperantarai oleh antibodi IgG disebut
sebagai AIHA tipe hangat yang berikatan pada temperatur 37oC
sedangkan AIHA tipe dingin di perantarai oleh antibodi IgM yang berikatan
maksimal pada temperatur dibawah 320C. AIHA jenis lain yang
diketahui adalah Paroxysmal Cold Hemoglobinuria
dan campuran tipe panas dan tipe dingin.11 Alur pengobatan terhadap
AIHA berbeda tergantung pada tipe AIHA nya. Secara umum tujuan pengobatan pada
AIHA adalah untuk mengembalikan hematologis normal, mengurangi proses
hemolitik, dan menghilangkan gejala dengan efek samping minimal.22 Transfusi
darah biasanya hanya digunakan untuk kepentingan sementara tapi mungkin
diperlukan diawal sebagai upaya untuk mengatasi anemia berat sampai terlihat
efek dari pengobatan yang lain. 21 Pasien biasanya ditransfusi
dengan menggunakan packed red cell
jika Hb < 7 g/dL.2
2.8.1
Pengobatan
pada AIHA tipe panas
Kortikosteroid dosis tinggi merupakan obat pilihan
utama untuk AIHA tipe panas. Steroid bekerja dengan memblok fungsi makrofag dan
menurunkan sintesis antibodi.11 Prednison diberikan secara oral
2-4mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis selama 2-4 minggu kemudian dilakukan tappering off dalam 2-6 minggu
berikutnya. Jika respon pengobatan tidak baik, dosis prednison ditingkatkan
menjadi 30 mg/kgBB/hari secara intravena selama 3 hari.2 Pada
beberapa pasien dengan hemolisis yang berat maka dosis prednison dapat
ditingkatkan menjadi 6 mg/kgBB/hari dengan tujuan untuk mengurangi tingkat
hemolisisnya . Pengobatan tetap dilanjutkan sampai didapatkan penurunan
hemolisis, kemudian dosis obat diturunkan secara bertahap. Jika
relaps terjadi, maka diberikan dosis awal kembali.21 Pasien dikatakan
respon terhadap pengobatan dengan steroid akan memperlihatkan peningkatan
Hemoglobin atau Hemoglobin yang stabil serta penurunan kadar retikulosit
setelah dua minggu pengobatan.2
Anemia hemolitik
yang tetap berat meskipun telah diobati dengan kortikosteroid atau anemia
hemolitik yang memerlukan dosis obat yang tinggi untuk mencapai hemoglobin yang
normal, maka dapat dipertimbangkan
pemberian immunoglobulin intravena dan danazol.2 Obat
immunosuppresif termasuk pengobatan baru seperti rituximab dengan dosis 375mg/m2
dapat diberikan sebagai pengobatan lini kedua pada pasien yang tidak memberi
respon terhadap pengobatan dengan steroid, pasien dengan steroid-dependent, pasien relaps, ataupun pasien AIHA kronik.2,22
Pasien yang
tidak responsif terhadap pemberian kortikosteroid dianjurkan untuk dilakukan
splenektomi.22 Splenektomi juga dapat dilakukan pada pasien AIHA
kronik. AIHA dikatakan kronik jika gejala dan hasil laboratorium yang abnormal
tetap ditemukan selama > 6 bulan, akan tetapi splenektomi dapat menyebabkan
peningkatan risiko infeksi (sepsis), terutama pada anak yang berumur < 2
tahun.2 Persiapan yang dilakukan sebelum splenektomi adalah pemberian
profilaksis dianjurkan dengan vaksin yang sesuai ( pneumococcal, meningococcal,
dan Haemophilus influenza type b) dan
pemberian penisilin secara oral setelah splenektomi dilakukan.21
2.8.2
AIHA
tipe dingin
AIHA tipe dingin
lebih jarang ditemukan pada anak-anak dibanding dewasa. Penggunaan
kortikosteroid pada AIHA tipe dingin kurang efektif dibandingkan pada AIHA tipe
panas. Penderita dianjurkan untuk menghindari paparan terhadap udara dingin
yang dapat memicu terjadinya hemolisis dan jika penyebab mendasari dapat
diidentifikai, maka penyebab tersebut harus diatasi. Pada beberapa pasien
dengan hemolisis berat, pengobatan termasuk immunosupresan dan plasmaferesis. Beberapa
penelitian sebelumnya menyatakan keberhasilan pengobatan AIHA tipe dingin
dengan menggunakan monoclonal antibody yaitu rituximab dengan dosis 375mg/m2.
Splenektomi tidak
banyak membantu pada AIHA tipe ini.21
Referat lengkap
Bagian 5Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
No comments:
Post a Comment