2.8 Terapi 1,2,3,7
Koreksi terhadap miopia dapat dilakukan
diantaranya dengan :
- Kacamata
Kacamata
masih merupakan metode paling aman untuk memperbaiki refraksi.
- Lensa kontak
Lensa kontak
yang biasanya digunakan ada 2 jenis yaitu, lensa kontak keras yang terbuat dari
bahan plastik polimetilmetacrilat (PMMA)
dan lensa kontak lunak terbuat dari bermacam-macam plastik hidrogen. Lensa
kontak keras secara spesifik diindikasikan untuk koreksi astigmatisma ireguler,
sedangkan lensa kontak lunak digunakan untuk mengobati gangguan permukaan
kornea.
Salah satu indikasi
penggunaan lensa kontak adalah untuk koreksi miopia tinggi, dimana lensa ini
menghasilkan kualitas bayangan lebih baik dari kacamata. Namun komplikasi dari
penggunaan lensa kontak dapat mengakibatkan iritasi kornea, pembentukan
pembuluh darah kornea atau melengkungkan permukaan kornea. Oleh karena itu, harus dilakukan
pemeriksaan berkala pada pemakai lensa kontak.
- Bedah keratoretraktif
Bedah keratoretraktifmencakup serangkaian
metode untuk mengubah kelengkungan permukaan anterior bola mata diantaranya
adalah keratotomy radial, keratomileusis, keratofakia, epikeratofakia.
- Lensa intraoculer
- Penanaman lensa intraokuler merupakan metode pilihan untk koreksi kesalahan refraksi pada afakia.
- Ekstraksi lensa jernih
Ekstraksi lensa bening telah banyak dicobakan
oleh ahli bedah di dunia pada pasien dengan miopia berat karena resiko tindakan
yang minimal.
2.9 Intervensi Pencegahan Miopi 2,8
Kebanyakan anak-anak miopia
hanya dengan miopia tingkat rendah hingga menengah, tapi beberapa akan tumbuh
secara progresif menjadi miopia tinggi. Faktor resiko terjadinya hal tersebut
antara lain faktor etnik, refraksi orangtua, dan tingkat progresi miopia. Pada
anak-anak tersebut, intervensi harus diperhitungkan.
Pengontrolan miopia antara lain dengan:
-
Zat Sikloplegik
Berdasarkan
laporan penelitian, pemberian harian atropin dan cyclopentolate mengurangi
tingkat progresi miopia pada anak-anak. Meskipun demikian, hal ini tidak
sebanding dengan ketidaknyamanan, toksisitas dan resiko yang berkaitan dengan
sikloplegia kronis. Selain itu,
penambahan lensa plus ukuran tinggi (contoh: 2,50 D) diperlukan untuk melihat
dekat karena inaktivasi otot silier. Meskipun progresi melambat selama
terapi, efek jangka panjang tidak lebih dari 1-2 D.
-
Lensa plus untuk melihat dekat
Efektivitas pemakaian
lensa bifokus untuk mengontrol miopia pada anak-anak masih kontroversial,
beberapa penelitian tidak menunjukkan reduksi progresi miopia yang bermakna
namun ada juga penelitian yang menemukan bahwa pemakaian lensa bifokus dapat
mengontrol miopia. Ukuran adisi dekat yang efektif masih diperdebatkan.
-
Lensa Kontak Rigid
Lensa kontak Rigid
gas-permeable (RGP) dilaporkan efektif memperlambat tingkat progresi miopia
pada anak-anak. Pengontrolan miopia diyakini disebabkan karena perataan kornea.
Selama 3 tahun pemberian lensa kontak, ruang vitreus masih lanjut memanjang,
hingga kontrol miopia dengan RGP tidak mengurangi resiko berkembangnya sekuele
miopia segmen posterior. Bila pemakaian lensa kontak dihentikan muncul efek
rebound seperti curamnya kembali korenea (resteepening of the cornea)
Orthokeratology adalah fitting terprogram
dengan sejumlah seri lensa kontak selama periode beberapa minggu hingga
beberapa bulan, guna meratakan kornea dan mengurangi miopia. Kebanyakan
pengurangan ini terjadi dalam 4-6 bulan. Namun, perubahan kelainan refraksi
menuju keadaan awal terjadi bila pasien berhenti memakai lensa kontak. Mekanisme pasti pemakaian RGP untuk tujuan
ini masih belum jelas.
-
Bila
membaca atau melakukan kerja jarak dekat secara intensif, istirahatlah tiap 30
menit. Selama istirahat, berdirilah dan memandang ke luar jendela.
- Bila membaca, pertahankan jarak baca yang
cukup dari buku.
- Pencahayaan yang cukup untuk membaca.
-
Batasi
waktu bila menonton televisi dan video game. Duduk 5-6 kaki dari
televisi.
-
Jenis-jenis intervensi lain seperti pemakaian
vitamin, bedah sklera, obat penurun tekanan bola mata, teknik relaksasi mata,
akupunktur. Namun, efektivitasnya belum teruji dalam penelitian.
2.10 Komplikasi 1,6
Komplikasi miopia adalah :
1. Abalasio
retina
Resiko
untuk terjadinya ablasio retina pada 0D – (- 4,75) D sekitar 1/6662. Sedangkan
pada (- 5)D – (-9,75) D resiko meningkat menjadi 1/1335. Lebih dari (-10) D
resiko ini menjadi 1/148. Dengan kata lain penambahan factor resiko pada miopia
rendah tiga kali sedangkan miopia tinggi meningkat menjadi 300 kali.
2. Vitreal
Liquefaction dan Detachment
Badan
vitreus yang berada di antara lensa dan retina mengandung 98% air dan 2% serat
kolagen yang seiring pertumbuhan usia akan mencair secara perlahan-lahan, namun
proses ini akan meningkat pada penderita miopia tinggi. Hal ini berhubungan denga hilangnya struktur
normal kolagen. Pada tahap awal, penderita akan melihat bayangan-bayangan kecil
(floaters). Pada keadaan lanjut,
dapat terjadi kolaps badan viterus sehingga kehilangan kontak dengan retina.
Keadaan ini nantinya akan beresiko untuk terlepasnya retina dan menyebabkan
kerusakan retina. Vitreus detachment pada miopia tinggi terjadi karena luasnya
volume yang harus diisi akibat memanjangnya bola mata.
3.
Miopic
makulopaty
Dapat terjadi penipisan
koroid dan retina serta hilangnya pembuluh darah kapiler pada mata yang
berakibat atrofi sel-sel retina sehingga lapanagn pandang berkurang. Dapat juga
terjadi perdarahan retina dan koroid yang bisa menyebabkan kurangnya lapangan
pandang. Miop vaskular koroid/degenerasi makular miopic juga merupakan
konsekuensi dari degenerasi makular normal, dan ini disebabkan oleh pembuluh
darah yang abnormal yang tumbuh di bawah sentral retina.
4.
Glaukoma
Resiko terjadinya glaukoma
pada mata normal adalah 1,2%, pada miopia sedang 4,2%, dan pada miopia tinggi
4,4%. Glaukoma pada miopia terjadi dikarenakan stress akomodasi dan konvergensi
serta kelainan struktur jaringan ikat penyambung pada trabekula.
5.
Katarak
Lensa pada miopia kehilangan transparansi. Dilaporkan bahwa pada orang dengan miopia
onset katarak muncul lebih cepat.
2.11 Prognosis 3,6
Diagnosis awal pada
penderita miopia adalah sangat penting karena seorang anak yang sudah positif
miopia tidak mungkin dapat melihat dengan baik dalam jarak jauh.
No comments:
Post a Comment