Identifikasi Kematian akibat Trauma Listrik
Amelia, R dkk
1.1. DEFINISI
Mati menurut ilmu kedokteran didefinisikan sebagai berhentinya fungsi
sirkulasi dan respirasi secara permanen (mati klinis). Dengan adanya
perkembangan teknologi ada alat yang bisa menggantikan fungsi sirkulasi dan
respirasi secara buatan. Oleh karena itu definisi kematian berkembang menjadi
kematian batang otak. Brain death is death. Mati adalah kematian batang
otak.1
Suatu kehidupan seseorang berlangsung dengan tiga sistem yang
mempengaruhinya. Ketiga sistem utama tersebut antara lain sistem persarafan, sistem
kardiovaskuler dan sistem pernapasan. Ketiga sistem itu sangat mempengaruhi satu sama lainnya, ketika terjadi
gangguan pada satu sistem, maka sistem-sistem yang
lainnya juga akan ikut berpengaruh. Dalam tanatologi dikenal beberapa istilah tentang mati,
yaitu mati somatis (mati klinis), mati suri, mati seluler, mati serebral dan
mati otak (mati batang otak).1
Mati somatis (mati klinis) ialah suatu keadaan dimana oleh
karena sesuatu sebab terjadi gangguan pada ketiga sistem utama tersebut yang
bersifat menetap. Pada
kejadian mati somatis ini secara klinis tidak ditemukan adanya refleks, elektro
ensefalografi (EEG) mendatar, nadi tidak teraba, denyut jantung tidak
terdengar, tidak ada gerak pernapasan dan suara napas tidak terdengar saat
auskultasi.1
Mati seluler (mati molekuler) ialah suatu kematian organ
atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian somatis. Daya
tahan hidup masing-masing organ atau jaringan berbeda-beda, sehingga terjadinya
kematian seluler pada tiap organ tidak bersamaan.2
Mati serebral ialah suatu kematian akibat kerusakan kedua
hemisfer otak yang irreversible kecuali batang otak dan serebelum,
sedangkan kedua sistem lainnya yaitu sistem pernapasan dan kardiovaskuler masih
berfungsi dengan bantuan alat.2
Mati otak (mati batang otak) ialah kematian dimana bila
telah terjadi kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial yang irreversible,
termasuk batang otak dan serebelum. Dengan diketahuinya mati otak (mati batang
otak) maka dapat dikatakan seseorang secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan
hidup lagi, sehingga alat bantu dapat dihentikan.2
Luka akibat listrik adalah kerusakan yang terjadi jika arus listrik mengalir ke dalam tubuh
manusia dan membakar jaringan ataupun menyebabkan terganggunya
fungsi suatu organ dalam. Tubuh manusia adalah penghantar listrik yang
baik. Kontak langsung dengan arus listrik bisa berakibat fatal. Arus listrik
yang mengalir ke dalam tubuh manusia akan menghasilkan panas yang dapat
membakar dan menghancurkan jaringan tubuh. Meskipun luka bakar listrik tampak
ringan, tetapi mungkin saja telah terjadi kerusakan organ dalam yang serius,
terutama pada jantung, otot atau otak.2,3
Referat Lengkap
No comments:
Post a Comment