2.5 Jenis-Jenis Miopia 1,3,5
- Miopia Axial
Dalam hal
ini, terjadinya miopia akibat panjang sumbu bola mata (diameter Antero-posterior),
dengan kelengkungan kornea dan lensa normal, refraktif power normal dan tipe
mata ini lebih besar dari normal.
- Miopia Kurvatura
Dalam hal
ini terjadinya miopia diakibatkan oleh perubahan dari kelengkungan kornea atau
perubahan kelengkungan dari pada lensa seperti yang terjadi pada katarak
intumesen dimana lensa menjadi lebih cembung sehingga pembiasan lebih kuat,
dimana ukuran bola mata normal.
- Perubahan Index Refraksi
Perubahan
indeks refraksi atau miopia refraktif, bertambahnya indeks bias media
penglihatan seperti yang terjadi pada penderita Diabetes Melitus sehingga
pembiasan lebih kuat.
- Perubahan Posisi Lensa
Pergerakan
lensa yang lebih ke anterior setelah operasi glaukoma berhubungan dengan
terjadinya miopia.
2.6 Gejala Klinik 1,3,6
Gejala umum miopia antara
lain:
-
Mata kabur bila melihat jauh
-
Sering sakit kepala
-
Menyipitkan mata bila melihat
jauh (squinting / narrowing lids)
-
Lebih menyukai pekerjaan yang
membutuhkan penglihatan dekat disbanding pekerjaan yang memerlukan penglihatan
jauh.
Pada mata didapatkan:
-
Kamera Okuli Anterior lebih
dalam
-
Pupil biasanya lebih besar
-
Sklera tipis
-
Vitreus lebih cair
-
Fundus tigroid
-
Miopi crescent pada pemeriksaan
funduskopi
2.7 Diagnosis 1,3,6
Gejala-gejala yang dapat ditemukan pada penderita miopia
antara lain adalah :
- Penglihatan kabur atau mata berkedip ketika mata mencoba melihat suatu objek dengan jarak jauh (anak-anak sering tidak dapat membaca tulisan di papan tulis, tetapi dapat dengan mudah membaca tulisan dalam sebuah buku).
- Kelelahan mata
- Sakit kepala
Pengujian atau test yang dapat dilakukan dengan
pemeriksaan mata secara umum atau standar pemeriksaan mata, terdiri dari : 3,6
1. Uji ketajaman penglihatan pada kedua mata
dari jarak jauh (Snellen) dan jarak
dekat (Jaeger).
2. Uji pembiasan, untuk menentukan benarnya
resep dokter dalam pemakaian kaca mata.
3. Uji penglihatan terhadap warna, uji ini untuk meembuktikan kemungkinan ada atau
tidaknya kebutaan.
4. Uji gerakan otot-otot mata
5. Pemeriksaan celah dan bentuk tepat di
retina
6. Mengukur tekanan cairan di dalam mata
7. Pemeriksaan retina
Gejala-gejala miopia juga terdiri dari gejala
subjektif dan objektif. 1,3,6
Gejala subjektif :
- Kabur bila melihat jauh
- Membaca atau melihat benda kecil harus dari jarak dekat
- Mata cepat lelah bila membaca (karena konvergensi yang tidak sesuai dengan akomodasi)
- Astenovergens
Gejala objektif :
1. Miopia simpleks
·
Pada
segmen anterior ditemukan bilik mata yang dalam da pupil yang relatif lebar.
Biasanya ditemukan bola mata yang agak menonjol.
·
Pada
segmen posterior biasanya terdapat gambaran yang normal, atau dapat diserta
kresen miopia (miopic cresent) yang
ringan di sekitar papil saraf optik.
2. Miopia patologik
§ Gambaran pada segmen anterior serupa
dengan miopia simpleks
§ Gambaran yang ditemukan pada semen
posterior berupa kelainan-kelainan pada :
Ø Badan kaca, dapat ditemukan kekeruhan
berupa pendarahan atau degenerasi yang terlihat sebagai floaters, atau benda-benda yang mengapung dalam badan kaca.
Kadang-kadang ditemukan ablasio badan kaca yang dianggap belum jelas
hubungannya dengan keadaan miopia.
Ø Papil saraf optik : terlihat pigmentasi
peripapil, cresent miopia, papil
terlihat labih pucat yang meluas terutama ke bagian temporal. Cresent miopia dapat ke seluruh lingkaran papil sehingga seluruh
papil dikelilingi oleh daerah koroid yang atrofi dan pigmentasi yang tidak
teratur.
Ø Makula berupa pigmentasi di daerah retina,
kadang-kadang ditemukan perdarahan subretina pada daerah makula.
Ø Retina bagian Perifer berupa degenerasi kista bagian perifer.
Referat lengkap:
No comments:
Post a Comment