Wednesday, February 18, 2015

Referat Miopia Bagian 3

2.5 Jenis-Jenis Miopia 1,3,5
  • Miopia Axial
Dalam hal ini, terjadinya miopia akibat panjang sumbu bola mata (diameter Antero-posterior), dengan kelengkungan kornea dan lensa normal, refraktif power normal dan tipe mata ini lebih besar dari normal.
  • Miopia Kurvatura
Dalam hal ini terjadinya miopia diakibatkan oleh perubahan dari kelengkungan kornea atau perubahan kelengkungan dari pada lensa seperti yang terjadi pada katarak intumesen dimana lensa menjadi lebih cembung sehingga pembiasan lebih kuat, dimana ukuran bola mata normal.
  • Perubahan Index Refraksi
Perubahan indeks refraksi atau miopia refraktif, bertambahnya indeks bias media penglihatan seperti yang terjadi pada penderita Diabetes Melitus sehingga pembiasan lebih kuat.
  • Perubahan Posisi Lensa
Pergerakan lensa yang lebih ke anterior setelah operasi glaukoma berhubungan dengan terjadinya miopia.

2.6 Gejala Klinik 1,3,6
            Gejala umum miopia antara lain:
-         Mata kabur bila melihat jauh
-         Sering sakit kepala
-         Menyipitkan mata bila melihat jauh (squinting / narrowing lids)
-         Lebih menyukai pekerjaan yang membutuhkan penglihatan dekat disbanding pekerjaan yang memerlukan penglihatan jauh.
Pada mata didapatkan:
-         Kamera Okuli Anterior lebih dalam
-         Pupil biasanya lebih besar
-         Sklera tipis
-         Vitreus lebih cair
-         Fundus tigroid
-         Miopi crescent pada pemeriksaan funduskopi


2.7 Diagnosis 1,3,6
Gejala-gejala yang dapat ditemukan pada penderita miopia antara lain adalah :
  • Penglihatan kabur atau mata berkedip ketika mata mencoba melihat suatu objek dengan jarak jauh (anak-anak sering tidak dapat membaca tulisan di papan tulis, tetapi dapat dengan mudah membaca tulisan dalam sebuah buku).
  • Kelelahan mata
  • Sakit kepala
Pengujian atau test yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan mata secara umum atau standar pemeriksaan mata, terdiri dari : 3,6
1.      Uji ketajaman penglihatan pada kedua mata dari jarak jauh (Snellen) dan jarak dekat (Jaeger).
2.      Uji pembiasan, untuk menentukan benarnya resep dokter dalam pemakaian kaca mata.
3.      Uji penglihatan terhadap warna, uji  ini untuk meembuktikan kemungkinan ada atau tidaknya kebutaan.
4.      Uji gerakan otot-otot mata
5.      Pemeriksaan celah dan bentuk tepat di retina
6.      Mengukur tekanan cairan di dalam mata
7.      Pemeriksaan retina
Gejala-gejala miopia juga terdiri dari gejala subjektif dan objektif. 1,3,6
Gejala subjektif :
  • Kabur bila melihat jauh
  • Membaca atau melihat benda kecil harus dari jarak dekat
  • Mata cepat lelah bila membaca (karena konvergensi yang tidak sesuai dengan akomodasi)
  • Astenovergens
Gejala objektif :
1.      Miopia simpleks
·         Pada segmen anterior ditemukan bilik mata yang dalam da pupil yang relatif lebar. Biasanya ditemukan bola mata yang agak menonjol.
·         Pada segmen posterior biasanya terdapat gambaran yang normal, atau dapat diserta kresen miopia (miopic cresent) yang ringan di sekitar papil saraf optik.
2.      Miopia patologik
§  Gambaran pada segmen anterior serupa dengan miopia simpleks
§  Gambaran yang ditemukan pada semen posterior berupa kelainan-kelainan pada :
Ø  Badan kaca, dapat ditemukan kekeruhan berupa pendarahan atau degenerasi yang terlihat sebagai floaters, atau benda-benda yang mengapung dalam badan kaca. Kadang-kadang ditemukan ablasio badan kaca yang dianggap belum jelas hubungannya dengan keadaan miopia.
Ø  Papil saraf optik : terlihat pigmentasi peripapil, cresent miopia, papil terlihat labih pucat yang meluas terutama ke bagian temporal. Cresent miopia dapat  ke seluruh lingkaran papil sehingga seluruh papil dikelilingi oleh daerah koroid yang atrofi dan pigmentasi yang tidak teratur.
Ø  Makula berupa pigmentasi di daerah retina, kadang-kadang ditemukan perdarahan subretina pada daerah makula. 
Ø  Retina bagian Perifer berupa degenerasi kista bagian perifer.

Referat lengkap:




No comments:

Post a Comment

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...