Showing posts with label Pulmonologi. Show all posts
Showing posts with label Pulmonologi. Show all posts

Tuesday, December 9, 2014

Epidemiologi Asma Bronkial


Asma merupakan penyakit dengan karakteristik meningkatnya reaksi trakea dan bronkus oleh berbagai macam pencetus disertai dengan timbulnya penyempitan luas saluran nafas bagian bawah yang dapat berubah-ubah derajatnya secara spontan atau dengan pengobatan. 
Asma merupakan penyebab utama penyakit kronis pada masa kanak-kanak, menyebabkan kehilangan hari-hari sekolah yang berarti, karena penyakit kronis. Asma merupakan diagnosis masuk yang paling sering di rumah sakit anak dan berakibat kehilangan 5-7 hari sekolah secara nasional/tahun/anak. Sebanyak 10-15% anak laki-laki dan 7-10% anak wanita dapat menderita asma pada suatu saat selama masa kanak-kanak. Sebelum pubertas sekitar dua kali anak laki-laki yang lebih banyak terkena daripada anak wanita; setelah itu insidens menurut jenis kelamin sama. Asma dapat menyebabkan gangguan psikososial pada keluarga. Namun dengan pengobatan yang tepat, pengendalian gejala yang memuaskan hampir selalu dimungkinkanDari tahun ke tahun prevalensi penderita asma semakin meningkat. Di Indonesia, penelitian pada anak sekolah usia 13-14 tahun dengan menggunakan kuesioner ISAAC (International Study on Asthma and Allergy in Children) tahun 1995 menunjukkan, prevalensi asma masih 2,1%, dan meningkat tahun 2003 menjadi dua kali lipat lebih yakni 5,2%. Kenaikan prevalensi di Inggris dan di Australia mencapai 20-30%. National Heart, Lung and Blood Institute melaporkan bahwa asma diderita oleh 20 juta penduduk amerika.

Data pada pewarisan asma adalah paling cocok dengan determinan poligenik atau multifaktorial. Anak dengan satu orangtua yang terkena mempunyai resiko menderita asma sekitar 25%; risiko bertambah menjadi sekitar 50% jika kedua orangtua asmatis. Namun, asma tidak secara universal ada pada kembar monozigot. Labilitas bronkial dalam responsnya terhadap uji olahraga juga telah diperagakan pada anggota keluarga anak asmatis yang sehat. Kecenderungan genetik bersama dengan faktor lingkungan dapat menjelaskan kebanyakan kasus asma masa kanak-kanak.
 Asma dapat timbul pada segala umur; 30% penderita bergejala pada umur 1 tahun, sedang 80-90% anak asma mempunyai gejala pertamanya sebelum umur 4-5 tahun. Perjalanan dan keparahan asma sukar diramal. Sebagian besar anak yang terkena kadang-kadang hanya mendapat serangan ringan sampai sedang, relatif mudah ditangani. Sebagian kecil mengalami asma berat yang berlarut-larut, biasanya lebih banyak yang terus menerus daripada yang musiman; menjadikannya tidak mampu dan mengganggu kehadirannya di sekolah, aktivitas bermain, dan fungsi dari hari ke hari

Wednesday, December 3, 2014

Klasifikasi dan Derajat Serangan Asma

Klasifikasi Asma Bronkial



Parameter klinis, kebutuhan obat, dan faal paru
Asma Episodik Jarang
Asma Episodik Sering
Asma Persisten
1. Frekuensi serangan
<1x/bulan
>1x/bulan
sering
2. Lama serangan
<1 minggu
>1 minggu
Hampir sepanjang tahun, tidak ada periode bebas serangan
3. Intensitas serangan
biasanya ringan
biasanya sedang
biasanya berat
4. Di antara serangan
tanpa gejala
sering ada gejala
gejala siang dan malam
5. Tidur dan aktivitas
Tidak terganggu
sering terganggu
sangat terganggu
6. Pemeriksaan fisik di luar serangan
normal (tidak ditemukan kelainan)
mungkin terganggu (ditemukan kelainan)
tidak pernah normal
7. Obat pengendali (anti inflamasi)
Tidak perlu
perlu
perlu
8. Uji faal paru (di luar serangan)
PEF/FEV1>80%
PEF/FEV1 60-80%
PEF/FEV1<60%
variabilitas 20-30%
9. Variabilitas faal paru (bila ada serangan)
variabilitas >15%

variabilitas >30%
variabilitas >50%


Derajat  Serangan Asma



           
Ringan
Sedang
Berat
Aktivitas
Dapat berjalan
Dapat berbaring
Jalan terbatas
Lebih suka duduk
Sukar berjalan
Duduk membungkuk ke depan
Bicara
Beberapa kalimat
Kalimat terbatas
Kata demi kata
Kesadaran
Mungkin terganggu
Biasanya terganggu
Biasanya terganggu
Frekuensi napas
Meningkat
Meningkat
Sering > 30 kali/menit
Retraksi otot-otot bantu napas
Umumnya tidak ada
Kadang kala ada
Ada
Mengi
Lemah sampai sedang
Keras
Keras
Frekuensi nadi
< 100
100-120
> 120
Pulsus paradoksus
Tidak ada (< 10 mmHg)
Mungkin ada (10-25 mmHg)
Sering ada (> 25 mmHg)
APE sesudah bronkodilator (% prediksi)
> 80%
60-80%
< 60%
PaCO2
< 45 mmHg
< 45 mmHg
< 45 mmHg
SaO2
> 95%
91-95%
< 90%

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...