1.7.
IDENTIFIKASI KEMATIAN AKIBAT TRAUMA LISTRIK
1.7.1.
PEMERIKSAAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA
Korban mungkin ditemukan amasih dalam keadaan sedang
memegang benda yang membuatnya kena listrik. Yang perlu dilakukan
pertama kali adalah mematikan arus listrik atau menjauhkan korban dari arus listrik..
Lalu kemudian korban diperiksa apakah hidup atau sudah meninggal dunia.
Bilamana belum ada lebam mayat, maka mungkin korban dalam keadaan mati suri dan
perlu diberi pertolongan segera yaitu pernafasan buatan dan pijat jantung dan
kalau perlu segera dibawa ke Rumah sakit. Pernafasan buatan ini jika dilakukan
dengan baik dan benar masih merupakan pengobatan utama untuk korban akibat
listrik. Usaha pertolongan ini dilakukan sampai korban menunjukkan tanda-tanda
hidup atau tanda-tanda kematian pasti.10
1.7.2.
PEMERIKSAAN LUAR
a.
PETIR
Seseorang yang disambar petir pada tubuhnya terdapat
kelainan yang disebabkan oleh faktor arus listrik, faktor panas dan faktor
pemindahan udara.1,7, 8,9
1.
Efek Listrik
o Ada tanda listrik (electrick
mark)
o Aborecence mark : gambaran seperti percabangan pohon oleh karena
vasodilatasi pembuluh darah vena pada kulit akibat bersentuhan dengan petir,
gambaran ini akan menghilang setelah beberapa jam 7
Gambar 2.4. Aborecence mark 1,8,9 |
2.
Efek panas
o Rambut, pakaian,sepatu, bahkan seluruh tubuh akan
terbakar/hangus
o Metalisasi : Logam yang dikenakan korban akan
meleleh seperti perhiasan dan komponen arloji. Arloji korban akan berhenti
dimana tanda ini dapat kita gunakan untuk menentukan saat kematian korban. Efek
ini juga termasuk salah satu tanda luka listrik (electrical burn).7,9
Gambar 2.5. Metalisasi 9 |
3.
Efef ledakan (pemindahan udara)
o Setelah kilat udara setempat menjadi vacum lalu
diisi oleh udara kembali sehingga timbul suara menggelegar/guntur
o Akibat pemindahan udara ini, pakaian korban koyak,
korban terlontar sehingga terdapat luka akibat persentuhan dengan benda tumpul,
misalnya abrasi, kontusi, patah tulang tengkorak, epidural/subdural bleeding
o Bile tidak meninggal mungkin didapatkan : lumpuh,
tuli, buta yang sifatnya sementara.1,7,9
b. TRAUMA LISTRIK
Pada
pemeriksaan luar kelainan yang tampak
adalah kelainan pada kulit. Dalam pemeriksaan luar yang harus dicari adalah
tanda-tanda listrik. Tanda-tanda listrik tersebut antara lain : 9
1.
Electric
mark
Electric
mark adalah kelainan yang dapat dijumpai
pada tempat dimana listrik masuk ke dalam tubuh. Electric mark berbentuk
bundar atau oval dengan bagian yang datar dan rendah di tengah, dikeliilingi
oleh kulit yang menimbul. Bagian tersebut biasanya pucat dan kulit diluar electric
mark akan menunjukkan hiperemis. Bentuk
dan ukurannya tergantung dari benda yang berarus listrik yang mengenai tubuh.9
Gambar 2.2 : Electric
mark9
|
2.
Joule burn (endogenous burn)
Joule burn (endogenous burn) dapat terjadi jika kontak antara tubuh dengan benda
listrik cukup lama, dengan demikian bagian tengah yang dangkal dan pucat pada electric
mark dapat menjadi hitam hangus terbakar.9
Gambar
2.3 : Joule burn8,9
3.
Exogenous burn
Exogenous burn, dapat terjadi bila tubuh manusia
terkena benda yang berarus listrik dengan tegangan tinggi, yang memang sudah
mengandung panas, misalnya
pada tegangan di atas 330 volt. Tubuh korban hangus terbakar dengan kerusakan
yang sangat berat, yang tidak jarang disertai patahnya tulang-tulang.7,9
Gambar 2.4 : Exogenous burn7,9 |
1.5.2.
PEMERIKSAAN DALAM
Pada pemeriksaan dalam,
biasanya tidak ditemukan kelainan yang khas. Pada otak didapatkan perdarahan
kecil-kecil dan terutama paling banyak adalah pada daerah ventrikel III dan IV.
Organ jantung akan terjadi fibrilasi bila dilalui aliran listrik, pada autopsi
akan ditemukan dilatasi dari bilik jantung, kadang-kadang dengan ptekie dibawah
perikardium dan endokardium ventrikel. Pada paru didapatkan edema dan kongesti.
Organ viscera menunjukkan kongesti yang merata. Ptekie atau perdarahan mukosa
gastro intestinal ditemukan pada 1 dari 100 kasus fatal akibat listrik. Pada
hati ditemukan lesi yang tidak khas, sedangkan pada tulang, karena tulang
mempunyai tahanan listrik yang besar, maka jika ada aliran listrik akan terjadi
panas sehingga tulang meleleh dan terbentuklah butiran-butiran kalsium fosfat
yang menyerupai mutiara atau pearl like bodies. Otot korban putus akibat
perubahan hialin. Perikard, pleura, dan konjungtiva korban terdapat
bintik-bintik perdarahan. Pada ekstremitas, pembuluh darah korban mengalami
nekrosis dan ruptur lalu terjadi perdarahan kemudian terbentuklah ganggren. 2,13
Tubuh manusia merupakan penghantar listrik yang
baik sehingga bila terjadi kontak langsung dengan arus listrik bisa berakibat
fatal. Arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh manusia akan menghasilkan
panas yang dapat membakar dan menghancurkan jaringan tubuh. Meskipun luka bakar
akibat serangan arus listrik tampak ringan, tetapi terdapat kemungkinan adanya
kerusakan organ yang serius di bagian dalam dan telah terjadi nekrosis yang
lebih luas, terutama pada jantung, otot, otak yang dapat mengakibatkan
kematian. Tanda dan gejala meliputi luka bakar pada kulit, kerusakan organ
dalam dan jaringan lainnya, aritmia, serta gagal nafas. Korban
mungkin pingsan dan mengalami cedera tambahan karena jatuh. Pada kasus sengatan
listrik bertegangan tinggi, luka bakar akan muncul pada tubuh sedangkan pada
sengatan listrik bertegangan rendah tidak semua kasus ditemukan luka bakar pada
tubuh. Pada sengatan listrik bertegangan rendah, luka bakar dapat terjadi pada
titik masuk ataupun titik keluar. Pada kedua-duanya ataupun bukan kedua-duanya.
Jika arus masuk pada permukaan tubuh dengan resistensi minimal, mungkin tidak
ada luka bakar listrik. Pada semua kasus dugaan sengatan listrik, harus ada
pemeriksaan dugaan sumber arus listrik termasuk perangkat listrik selain dari pemeriksaan
luar dan dalam tubuh. 14,15,16
Referat Lengkap
No comments:
Post a Comment