Monday, March 23, 2015

Referat Identifikasi Kematian akibat Trauma Listrik (Bagian 5)

1.5.1. PENYEBAB KEMATIAN PADA LUKA BAKAR LISTRIK

     Arus listrik bisa menyebabkan terjadinya cedera atau kematian melalui 3 cara:
1.      Henti jantung (cardiac arrest) akibat efek listrik terhadap jantung.
2.      Perusakan otot, saraf dan jaringan oleh arus listrik yang melewati tubuh.
3.      Luka bakar termal akibat kontak dengan sumber listrik

Pada kasus kematian pada luka bakar listrik mekanisme kematian dapat disebabkan oleh beberapa hal:9
a.       Fibrilasi ventrikel
        Pada manusia arus yang mengalir sedikitnya 70 mA dalam waktu 5 detik dari lengan ke tungkai akan menyebabkan fibrilasi. Yang paling berbahaya adalah jika arus listrik masuk ke tubuh melalui tangan kiri dan keluar melalui kaki yang berlawanan/kanan. Kalau arus listrik masuk ke tubuh melalui tangan yang satu dan keluar melalui tangan yang lain maka 60% yang meninggal dunia. 9
b.      Paralisis respiratorik
        Paralisis respiratorik merupakan akibat spasme dari otot-otot pernafasan, sehingga korban meninggal karena asfiksia. Paralisis respiratorik terjadi bila arus listrik yang memasuki tubuh korban di atas nilai ambang yang membahayakan, tetapi masih di batas bawah yang dapat menimbulkan fibrilasi ventrikel. Menurut Koeppen, spasme otot-otot pernafasan terjadi pada arus 25-80 mA, sedangkan ventrikel fibrilasi terjadi pada arus 75-100 mA. 9
c.       Paralisis pusat nafas
Paralisis pusat nafas terjadi jika arus listrik masuk melalui pusat di batang otak, disebabkan juga oleh trauma pada pusat-pusat vital di otak yang terjadi koagulasi dan akibat efek hipertermis. Bila aliran listrik diputus, paralisis pusat pernafasan tetap ada, jantung pun masih berdenyut, oleh karena itu dengan bantuan pernafasan buatan korban masih dapat ditolong. Hal tersebut bisa terjadi jika kepala merupakan jalur arus listrik.9
Luka listrik karena tegangan tinggi ataupun karena petir biasanya menyebabkan luka bakar karena suhu yang mencapai 5000°C, dan luka bakarnya biasanya cukup berat. Petir juga dapat menyebabkan henti jantung secara tiba-tiba yang menyebabkan asistolik atau henti napas. Depolarisasi pada jantung menyebabkan asistolik. Depolarisasi otak dapat menyebabkan kehilangan kesadaran, amnesia, dan koma. Luka listrik juga dapat menyebabkan disritmia jantung. Kematian mendadak juga bisa diakibat arus listrik bolak balik  bertegangan tinggi  karena terjadinya fibrilasi ventrikel. Fibrilasi ventrikel 3 kali lebih sering terjadi pada aliran yang melewati tangan ke tangan.7
(a)
(b)
         

Gambar 2.4. (a) Luka listrik pada telapak tangan (b) luka lustrik pada daerah dada9

1.6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang pada Trauma Listrik antara lainpemeriksaan patologi anatomi pada electric mark. Walaupun pemeriksaan itu tidak spesifik untuk tanda kekerasan oleh listrik tetapi sangat menolong untuk menegakkan bahwa korban telah mengalami trauma listrik.
Hasil pemeriksaan akan terlihat adanya bagian sel yang memipih, pada pengecatan dengan metoxyl lineosin akan bewarna lebih gelap dari normal. Sel-sel pada stratum korneum menggelembung dan vakum. Sel dan intinya dari stratum basalis menjadi lonjong dan tersusun secara palisade. Ada sel yang mengalami karbonisasi dan ada pula bagian sel-sel  yang rusak dari stratum korneum.  Folikel rambut dan kelenjar keringat memanjang dan memutar ke arah bagian yang terkena listrik.7
Gambar.2. 5. Gambaran histologis luka petir7



Referat Lengkap

No comments:

Post a Comment

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...