Tuesday, January 6, 2015

Beberapa Jenis Obat-obatan Yang Memberikan False Positif Pada Tes Narkoba

Siapa tak panik jika mendapatkan hasil positif saat menjalani tes narkoba? Jika terbukti menyalahgunakan obat terlarang, risikonya memang harus berurusan dengan penegak hukum.

Sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika memang merasa bukan pemakai atau pecandu. Namun kenyataannya, konsumsi obat-obatan tertentu bisa mempengaruhi hasil tes narkoba. Diperkirakan 5-10 persen hasil positif dalam tes narkoba adalah false positive akibat pengaruh obat-obatan.

Sebelum menjalani tes narkoba, dianjurkan untuk menyampaikan pada petugas obat-obatan apa saja yang sedang dikonsumsi. Ini berlaku untuk obat bebas yang dibeli sendiri, maupun obat yang diresepkan oleh dokter. Pastikan juga tidak mengonsumsi produk-produk ilegal.

Berikut ini beberapa jenis obat yang bisa memberikan false positive dalam tes narkoba, seperti dirangkum pada Selasa (6/1/2015).

1. Antibiotik
Sebuah artikel di jurnal Current Psychiatry pada Agustus 2006 menyebut amoxicillin dan sebagian besar antibiotik bisa memberikan hasil false positive dalam tes penyalahgunaan kokain. Begitu pula, antibiotika golongan quinolone bisa memberikan hasil false positive untuk heroin dan morfin.

2. Antidepresan
Beberapa jenis antidepresan memberikan hasil false positive pada tes penyalahgunaan amphetamine. Antidepresan jenis benzodiazepines misalnya, bisa memberikan hasil positif dalam tes amphetamine hingga 21 hari setelah dikonsumsi.

Dalam sebuah artikel di jurnal Psychiatry tahun 2009, Kecin M Nasky DO dan rekan-rekan melaporkan temuan tentang false positive terkait penggunaan antidepresan. Sebanyak 26 pasien yang terdeteksi positif dalam penelitian tersebut, sebenarnya mengonsumsi antidepresan sertraline atau Zoloft.

3. Antinyeri
Pereda nyeri seperti ibuprofen memberikan hasil false positive pada tes penyalahgunaan penenang jenis barbiturates, benzodiazepine, dan bahkan marijuana atau ganja. Hasil tes positif penyalahgunaan ganja juga bisa ditemukan pada orang yang mengonsumsi pereda nyeri golongan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs).

4. Obat flu dan pilek
Dekongestan atau pelega tenggorokan dan obat batuk pseudoepfedrine bisa terdeteksi sebagai amphetamine dalam tes urine. Obat pilek lainnya, promethazine juga bisa memberikan hasil positif pada tes urine untuk mendeteksi amphetamine.

Sumber :detik.com



No comments:

Post a Comment

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...