Sunday, January 25, 2015

Referat Parese Nervus Fasialis (Bagian 1)

Parese Nervus Fasialis 
Haitami, A, dkk

2.1              Definisi Parese Nervus Fasialis
Parese nervus fasialis ( N VII ) merupakan kelumpuhan otot-otot wajah dimana pasien tidak atau kurang dapat menggerakkan otot wajah, sehingga wajah pasien tidak simetris. Hal ini tampak sekali ketika pasien diminta untuk menggembungkan pipi dan mengerutkan dahi.1


2.2              Anatomi Nervus Fasialis
Nervus fasialis merupakan saraf cranial terpanjang yang berjalan di dalam tulang. Nervus ini terdiri dari 3 komponen, yaitu:4
a.       Serabut motorik, mempersarafi m.stapedius dan venter posterior m.digastrikus, serta otot wajah, kecuali m.levator palpebra superior.
b.   Serabut sensoris, mempersarafi 2/3 anterior lidah untuk mengecap, melalui n.korda timpani.
c.   Serabut parasimpatis, mempersarafi glandula lakrimalis, glandula submandibula dan glandula lingualis.

Sebenarnya N.fasialis ini hanya terdiri dari serabut motorik saja. Namun pada perjalanannya ke tepi, nervus intermedius bergabung dengan nervus ini. Nervus intermedius tersebut tersusun oleh serabut sekretomotorik untuk glandula salivatorius dan serabut yang menghantarkan impuls pengecap dari 2/3 bagian depan lidah.4
Inti serabut motorik nervus fasialis terletak di bagian ventrolateral tegmentum pontis. Akarnya menuju ke dorsomedial dulu, kemudian melingkari inti nervus abdusens dan setelah itu membelok ke ventrolateral kembali untuk meninggalkan permukaan lateral pons. Di tempat itu, N.fasialis berdampingan dengan nervus oktavus dan nervus intermedius, dan ketiganya masuk kedalam liang os petrosum melalui meatus akustikus internus.4

Gambar 1

Nervus fasialis keluar dari os petrosum kembali dan tiba di kavum timpani. Kemudian nervus turun dan sedikit membelok ke belakang dan keluar dari tulang tengkorak melalui foramen stilomastoideum. Saat turun dan membelok ke belakang, di kavum timpani, nervus bergabung dengan ganglion genikulatum. Ganglion ini merupakan sel induk dari serabut penghantar impuls pengecap, yang dinamakan korda timpani. Juluran sel-sel tersebut yang menuju ke batang otak disebut nervus intermedius. Di samping itu, ganglion tersebut memberikan cabang-cabangnya ke ganglion otikum dan sfenopalatinum yang menghantarkan impuls sekretomotorik untuk kelenjar lendir. Liang os petrosum yang mengandung nervus fasialis dinamakan akuaduktus faloppi atau kanalis fasialis. Di kanalis tersebut, nervus fasialis memberikan cabang untuk muskulus stapedius dan lebih jauh sedikit, menerima serabut-serabut korda timpani. Berkas saraf ini menuju ke tepi atas gendang telinga dan membelok ke depan. Melalui kanalikulus anterior, saraf keluar dari tengkorak dan tiba di bawah muskulus pterigoideus eksternus. Disitu, korda timpani bergabung dengan nervus lingualis yang merupakan cabang dari nervus mandibularis. Korda timpani menghantarkan impuls pengecap dari dua pertiga bagian lidah.4
Jadi, anastomosis cabang-cabang nervus fasialis, antara lain:
 Tabel 1

Sebagai saraf motorik, nervus fasialis keluar dari foramen stilomastoideum dan memberikan cabag-cabang ke otot stilohioid dan venter posterior muskulus digastrikus dan otot oksipitalis. Pangkal sisanya menuju ke glandula parotis, dan bercabang-cabang lagi untuk mensarafi otot wajah dan platisma.4
Dalam perjalanan di dalam tulang temporal, nervus fasialis dibagi dalam 3 segmen, yaitu:6
a.       Segmen labirin, terletak di antara akhir kanal akustik internus dan ganglion genikulatum. Panjang segmen ini 2 – 4 mm.
b.      Segmen timpani (segmen vertikal), terletak di antara bagian distal ganglion genikulatum dan berjalan kearah posterior telinga tengah, kemudian naik kearah tingkap lonjong (fenestra ovalis) dan stapes, lalu turun dan kemudian terletak sejajar dengan kanal semisirkularis horizontal. Panjang segmen ini kira-kira 12 mm.
c.       Segmen mastoid (segmen vertical), mulai dari dinding medialdan superior kavum timpani. Perubahan posisi dari segmen timpani menjadi segmen mastoid disebut segmen pyramidal atau genu eksterna. Bagian ini merupakan bagian paling posterior dari nervus VII, sehingga mudah terkena trauma pada saat operasi. Selanjutnya segmen ini berjalan kea rah kaudal menuju foramen stilomastoid. Panjang segmen ini 1,5 – 2 mm.

Nukleus fasialis juga menerima impuls dari talamus yang mengarahkan yang mengarahkan gerakan ekspresi emosional pada otot-otot wajah. Juga ada hubungan dengan gangglion basalis. Jika bagian ini atau bagian lain dari sistem piramidal menderita penyakit penyakit, mungkin terdapat penurunan atau hilangnya ekspresi wajah (hipomimia atau amimi).8

Referat Lengkap 

No comments:

Post a Comment

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...