Thursday, December 11, 2014

Autoimunitas : Etiologi

Autoimunitas adalah suatu kelainan dengan ciri ketidakmampuan sistem imun untuk membedakan sel atau jaringan tubuh sendiri (self) dari sel atau jaringan asing (non self), sehingga jaringan tubuh sendiri dianggap antigen asing. Mekanisme ini dapat melalui respon imun selular maupun humoral. 

Walaupun pada beberapa orang terdapat respon imun yang autoreaktif, namun hal tersebut tidak menjadi keadaan patologis autoimun. Ada beberapa penjelasan yang pernah dikemukakan mengapa pada beberapa orang yang rentan autoreaktif menjadi autoimun, yaitu:
  1. Faktor atau substansia yang menginduksi respons sutoreaktif tetap berada di dalam tubuh sehingga terus-menerus merangsang limfosit T
  2. Menyusul kerusakan jaringan,serangkaian reaksi autoimun dirangsang secara terus menerus melalui pelepasan antigen jaringan dan pemaparan sistem imun pada antigen tersebut.
  3. Tidak semua sel autoreaktif disingkirkan pada saat perkembangan, tetapi sebagian diantaranya dipertahankan dan dikendalikan secara ketat dalam keadaan anergi. anergi akan tergangggu apabila ada defek pada sistem pengendaliannya
Etiologi imunitas msih belum jelas. Menurut para pakar penyebab autoimunitas multifaktor. Sebagian besar dipengaruhi oleh satu atau lebih substansi asing. Ada beberapa teori yang diajukan tenttang hal ini yaitu:
  1. Teori Pemaparan antigen : pembentukan antigen di dalam organ tertutup sehingga menyebabkan antigen ini terisolasi dan tak terpapar dengan antibodi. Pada saat itu tidak akan terjadi apa-apa. Namun apabila antigen ini ternyata keluar dari organ tersebut oleh suatu hal maka antibodi akan mengenalinya sebagai benda asing. Dalam beberapa kasus teori ini dapat dipakai, misalnya pada pembentukan antibodi sperma dan pembentukan antibodi terhadap lensa mata. Namun pada beberapa penelitian lain, teori ini tidak terbukti terutama yang melibatkan sel T.
  2. Teori gangguan mekanisme hemostatik : Teori ini yang paling banyak dianut. Sebenarnya sel T dan sel B yang autoreaktif telah ada di dalam tubuh. Namun tubuh memiliki mekanisme homeostatis untuk melindunginya dari jaringan rubuh sendiri. Mekanisme adalah :
    • penyingkiran sel autoreaktif saat berkembang
    • penekanan respons yang dikehendaki terjadi di kemudian  hari
    • Penyingkiran klon ( clon deletion) sel-sel autoreaktif. Kunci mekanismenya terletak pada sel T dan Th. Pengendalian tersebut dapat terjadi baik di timus maupun perifer. Ada bebrapa hal yang dapat menggagu homeostatik, yaitu:
      • Reaksi silang dan Molekul mimicri
      • Gangguan mekanisme pengaturan oleh jaringan idioptik dan anti-idioptik 
      • Kesalahan MHC class II
      • Kegagalan mekanisme pengaturan sistem penekanan.
  3. Stimulasi Imunogenik : beberapa jenis mitogen dapat merangsang sel B melalui sel T tanpa bantuan dari Sel Th. Sel B yang terbentuk memiliki sifat nonimunogenik yang kemudian menjadi autoantibodi. Autoantibbodi yang terbantuk biasanya terdiri atas IgM.
  4. Teori genetik : faktor genetik turut berperan dan memudahkan terjadinya penyakit autoimun. Beberapa penyakit auoimunitas sering terjadi pada satu keluarga walaupun sebenarnyya tidak ada genetik tunggal yang bertangguang jawab atas kejadian ini.

Daftar Pustaka:
Darwin, Eryati, 2006, Imunologi dan Infeksi, Padang: Universitas Andalas Press

No comments:

Post a Comment

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...