2.5 Manifestasi Klinis
Pada
dasarnya gejala klinis neuroblastoma adalah sebagai akibat peningkatan
ketekolamin, penekanan massa dan metastase. Gejala yang timbul dapat berupa
gejala non spesifik seperti : demam, kelelahan, anorexia, nyeri sedangkan
gejala lainnya tergantung lokasi dan metastasinya, yaitu :3
- Tumor pada perut dapat menyebabkan perut bengkak dan sembelit
- Tumor di dada (paru – paru) dapat menyebabkan masalah pernapasan
- Tumor yang menekan saraf tulang belakang dapat menyebabkan kelemahan sehingga tidak mampu untuk berdiri, merangkak, atau berjalan
- Tumor di tulang sekitar mata dapat menyebabkan memar dan pembengkakan.
·
Kanker yang telah menyebar ke kulit
bisa menyebabkan terbentuknya benjolan-benjolan di kulit
- Infiltrasi ke sumsum tulang bisa menyebabkan :
ü berkurangnya
jumlah sel darah merah sehingga terjadi anemia
ü berkurangnya
jumlah trombosit sehingga anak mudah mengalami memar
ü berkurangnya
jumlah sel darah putih sehingga anak rentan terhadap infeksi
- Gejala lain yang berhubungan dengan peningkatan katekolamin berupa diare, hipertensi dan lain - lain
Lokasi yang
paling sering untuk neuroblastoma primer adalah kelenjar adrenal. Hal ini
terjadi pada 40% dari tumor lokal dan 60% dari seluruh kasus tumor. Neuroblastoma dapat tumbuh di mana saja sepanjang
rantai sistem saraf simpatik dari leher sampai ke panggul. Frekuensi masing
– masing lokasi yaitu : leher (1%), dada
(19%), perut (30% non-adrenal), atau panggul (1%). Neuroblastoma seringkali
menyebar ke bagian lain dari tubuh sebelum gejala yang jelas muncul dan 50 - 60%
dari semua kasus neuroblastoma datang dengan metastase. Tempat metastase
yang sering adalah kelenjer getah bening, sum – sum tulang, hati, kulit, dan
tulang.
Stadium Neuroblastoma
Menurut The International Neuroblastoma Staging
System (INSS) stadium neuroblastoma adalah sebagai berikut :2
- Stadium 1
- Tumor terlokalisir dengan eksisi luas yang lengkap, dengan atau tanpa adanya penyakit residual secara mikroskopik
- Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening ipsilateral dan kontralateral terhadap tumor secara mikroskopik( mungkin didapatkan pembesarn KGB yang melekat pada tumor primer dan diambil secara bersamaan).
- Stadium 2A
- Tumor terlokalisir dengan reseksi luas tidak lengkap
- Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening ipsilateral dan tidak melekat pada tumor secara mikroskopis
- Stadium 2B
- Tumor terlokalisir dengan eksisi luas lengkap/ tidak lengkap dengan pembesaran kelenjar getah bening ipsilateral dan tidak melekat pada tumor
- Pembesaran kelenjar getah bening kontralateral harus tidak didapatkan secara mikroskopis
- Stadium 3
- Tumor unilateral yang tidak dapat dioperasi dan terjadi infiltrasi melewati garis tengah dengan/tanpa pembesaran kelenjar getah bening regional
- Atau tumor terlokalisir unilatreal dengan pembesaran kelenjar getah bening regional kontralateral
- Stadium 4 - Setiap tumor primer dengan penyebaran jauh ke kelenjar getah bening, tulang, sumsum tulang, hati, kulit, dan / atau organ lain (kecuali seperti yang didefinisikan untuk tahap 4S)
- Stadium 4S
- Tumor primer terlokalisir (seperti yang didefinisikan untuk tahap 1, 2A atau 2B) dengan penyebaran terbatas pada sumsum kulit, hati, dan / atau tulang
- Khusus untuk bayi < 1tahun
Referat lengkap:
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
No comments:
Post a Comment