Saturday, December 13, 2014

Sinusitis



Sinusitis adalah peradangan di daerah sinus paranasal yaitu suatu tempat di daerah hidung, dan bila terjadi pada beberapa sinus disebut multisinusitis. Bagian yang paling sering mengalami peradangan adalah sinus maxilla (pipi), etmoidalis (belakang tulang hidung), frontalis (dahi), dan sfenoidalis (pelipis).
Sinusistis bisa bersifat akut (berlangsung selama 3 minggu atau kurang) maupun kronis (berlangsung selama 3-8 minggu tetapi dapat berlanjut sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun)

Penyebab sinusitis akut
  • Infeksi virus Sinusitis biasa terjadi setelah infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas, misalnya; pilek.
  • Bakteri Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis bakteri yang dalam keadaan normal tidak menimbulkan penyakit. Jika sistem pertahan tubuh menurun dari sinus tersumbat akibat pilek atau infeksi virus lainnya maka bateri yang sebelumnya tidak berbahaya akan berkembang biak dan menyusup ke dalam sinus sehingga terjadi infeksi sinus akut.
  • Infeksi jamur Apergillus merupakan jamur yang bisa menyebabkan sinusitis pada penderita gangguan sistim kekebalan. Pada orang-orang tertentu, sinusitis jamur merupakan sejenis reaksi alergi terhadap jamur.
  • Peradangan menahun pada saluran hidung
  • Penyakit tertentu Sinusisitis akut lebih sering terjadi pada penderita gangguan sistim kekebalan dan penderita kelainan sekresi lendir.
Penyebab sinusitis kronis
  • Asma
  • Penyakit alergi
  • Gangguan sistim kekebalan atau kelainan sekresi ataupun pembuangan lendir
Gejala
Gejala klinis yang ditimbulkan oleh sinusitis dapat dibagi dua, yaitu; gejala subyektif (dirasakan) dan gejal obyektif (dilihat).
  • Gejala subyektif antara lain: demam, lesu, hidung tersumbat, sekresi lendir hidung yang kental dan terkadang berbau, sakit kepala yang menjalar dan lebih berat pada pagi hari. Pada sinusitis yang merupakan komplikasi penyakit alergi sering kali ditandai bersin, khususnya pagi hari atau kalau dingin.
  • Gejala obyektif kemungkinan ditemukan pembengkakan pada daerah bawah orbita (mata) dan lama kelamaan akan bertambah lebar sampai ke pipi
Peradangan pada masing-masing sinus mempunyai gejala yang berbeda, yaitu:
  • Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi dan sakit kepala.
  • Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi
  • Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan di antara mata serta sakit kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis juga bisa menyebabkan nyeri bila pinggiran hidung ditekan, berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat.
  • Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan atau belakang atau kadang menyebabkan sakit telinga dan leher.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat sinus ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
  • Menghirup uap dari vaporizer atau uap air panas.
  • Obat semprot hidung yang mengandung larutan garam. Membuat selaput lembap sehingga bakteri dan debu pun terbuang. Namun jangan di gunakan lebih dari 6 hari, efeknya akan memburuk dan justru memicu peradangan. Akibatnya hidung menjadi tambah tersumbat dan dibutuhkan dosis yang lebih tinggi.
  • Kompres dengan air hangat di daerah peradangan sinus.
  • Mandi dengan air panas. Saat mandi, gunakan shower air hangat, usap dahi, hidung dan dagu dengan kain yang telah dibasahi air panas, agar lubang hidung terbuka lebar. Rongga hidung yang kering lebih mudah terinfeksi daripada yang basah.
  • Perbaiki daya tahan tubuh. Istirahat yang cukup dan makan panganan yang penuh gizi. kurangi merokok atau kalau bisa berhenti merokok
Pengobatan

Untuk Sinusitis akut bisa diberikan:
  • Dekongestan untuk mengurangi penyumbatan dalam bentuk tetes hidung atau obat semprot. Namun gunakan dalam waktu terbatas karena pemakaian jangka panjang bisa memicu penyumbatan dan pembengkakan saluran hidung.
  • Antibiotik untuk mengendalikan infeksi bakteri
  • Obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa nyeri
Untuk Sinusitis kronis bisa diberikan:
  • Diberikan antibiotik dan dekogestan.
  • Jika penyakitnya berat bisa diberikan steroid per-oral (melalui mulut)
Jika pengobatan di atas tidak bisa mengatasi maka satu-satunya jalan adalah pembedahan.

Sumber: http://www.conectique.com/tips_solution/health/disease/article.php?article_id=4673&_page=0

No comments:

Post a Comment

Related Post

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...