2.1 Manifestasi Klinis
Gejala-gejala yang
dapat terlihat pada kasus keracunan metanol:
- Pada awalnya akan terjadi ganguan pada saluran cerna dengan gejala-gejala : sakit perut, mual dan munta-muntah.
- Terjadi depresi susunan syaraf pusat dan akan terlihat gejala-gejala yang mirip dengan gejala-gejala keracunan alkohol (etanol) : sakit kepala, pusing, sakit otot, lemah, kehilangan kesadaran dan kejang-kejang ini berlangsung selama 12 – 24 jam.
- Kerusakan syaraf optic dengan gejala-gejala : dilatasi pupil, penglihatan menjadi kabur dan akhirnya kebutaan yang permanen
- Metabolisme acidosis dengan gejala-gejala :mual, muntah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat, tekanan darah menurun, syok kemudian koma dana khirnya meninggal.
Keracunan methanol terjadi tidak hanya melalui
mulut, dapat juga terjadi bila :
- Terhirup / inhalasi dengan gejala-gejala : iritasi selaput lendir, sakit kepala, telinga berdengung, pusing, sukar tidur, bola mata bergerak bolak balik, pelebaran bola mata / dilatasi pupil, penglihatan kabur, mual, muntah, kolik dan sulit buang air besar.
- Terkena kulit menyebabkan kulit menjadi kering, gatal-gatal dan iritasi.
- Terkena mata dapat menyebabkan iritasi dan gangguan penglihatan.
2.2 Diagnosis
Gejala
awal yang penting dari keracunan metanol ialah gangguan visual, sering kali
dijelaskan sebagai “berada dalam badai salju”. Gangguan visual merupakan keluhan umum epidemis keracunan metanol.
Keluhan penglihatan kabur dengan kesadaran relative baik merupakan suatu
petunjuk kuat untuk keracunan metanol. Dalam kasus-kasus berat, bau formaldehid
tercium melalui pernafasan dan urin. Timbul bradikardia, koma yang lama,
kejang, dan asidosis yang menetap.
No comments:
Post a Comment