Referat Efek Toxic Methanol pada Mata
Irzal, R.P. dkk
2.1 Definisi
Metanol adalah cairan jernih dan merupakan bentuk
paling sederhana dari alkohol, yang memiliki rumus kimia CH3OH
dengan berat molekul 32,04, titik didih 64,50C (1470F). Metanol biasa digunakan
sebagai pelarut diindustri dan sebagai bahan tambahan dari etanol dalam proses
denaturasi sehingga etanol menjadi toksik. Metanol dikenal dengan nama lain
yaitu metal alkohol, metal hidrat, metil karbinol, wood alcohol atau spiritus.
Pada keadaan atmosfer methanol berbentuk cairan yang
ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar dan beracun dengan bau
yang khas. Dalam dunia industry methanol digunakan antara lain untuk : tekstil sintetik,
cat rumah, perekat, plastic daur ulang, busa bantal, bahan anti beku untuk
radio aktif, bahan bakar, dan lain sebagainya.
Bahan ini juga sering dipakai sebagai pengganti
alcohol oleh pecandu-pecandu alcohol, dikarenakan harganya yang relative murah.
Meskipun bahan ini utamanya hanya menimbulkan gangguan kesadaran, bahan metabolitnya
sendiri dapat menimbulkan asidosis metabolic, kebutaan dan kematian setelah periode
laten selama 6-30 jam.
2.2 Patogenesis
Methanol dapat diabsorbsi kedalam tubuh melalui saluran
pencernaan, kulit dan paru-paru. Methanol didistibusikan secara luas dalam cairan
tubuh dengan volume distribusi 0,6 L/kg. Metanol secara perlahan dimetabolisme
di hati. Sekitar 3% dari methanol diekskresikan melalui paru atau diekskresi melalui
urin.
Metanol dapat meracuni tubuh dengan dua mekanisme. Pertama
metanol yang telah masuk ke dalam tubuh baik dengan menelan, menghirup atau diserap
melalui kulit dapat menekan saraf pusat seperti yang terjadi pada keracunan etanol.
Kedua methanol beracun setelah mengalami pemecahan oleh enzim alcohol
dehidrogenase di hati menjadi formic acid
dan formaldehida.
Cara kerja methanol sama dengan cara kerja etanol.
Metanol lebih bersifat toksik dibandingkan dengan etanol. Toksisitas methanol semakin
meningkat disebabkan oleh stukturnya yang tidak murni. Selama penelanan
methanol secara cepat diabsorbsi dalam traktus gastrointestinal dan dimetabolisme
dihati.
Dalam tubuh methanol akan dimetabolisme di hepar oleh
enzim Alkohol Dehidrogenase (DHA) menjadi formaldehyde dan selanjutnya oleh enzim
Formaldehide dehidrogenase ( FDH ) diubah menjadi formic acid. Kedua hasil metabolism tersebut merupakan zat beracun bagi
tubuh terutama formic acid.
|
Metabolisme Metanol |
Gambar
1. Metabolisme Metanol
Oksidasi ini berlangsung cepat sehingga hanya sedikit
formaldehyde yang terakumulasi dalam serum. Hal ini menjelaskan latensi dari gejala
antara penelanan dan timbulnya efek. Waktu paruh dari formaldehyde adalah sekitar
1-2 menit. Formic acid kemudian dioksidasi
menjadi karbondioksida dan air oleh tetrahidrofolat.
Metabolism dari formic
acid sangat lambat sehingga dapat terakumulasi di dalam tubuh yang menimbulkan
asidosis metabolic. Formic acid juga menghambat
respirasi seluler sehingga terjadi asidosis laktat. Keracunan methanol dapat menyebabkan
gangguan pada hepar dan ginjal
Kecepatan absorbs dari methanol tergantung dari beberapa
faktor, dua faktor yang paling berperan adalah konsentrasi methanol dan ada tidaknya
makanan dalam saluran cerna. Metanol dalam bentuk larutan lebih lambat diserap
disbanding dengan methanol yang murni dan adanya makanan dalam saluran cerna terutama
lemak dan protein akan memperlambat absorbsi methanol dalam saluran cerna.
Setelah diabsorbsi, methanol didistribusi keseluruh jaringan dan cairan tubuh kecuali
jaringan lemak dan tulang, disini konsentrasi metanol paling rendah.
Konsentrasi metanol di dalam darah mencapai maksimum
kira-kira setengah sampai satu jam setelah methanol dikonsumsi. Konsentrasi metanol
di dalam otak setelah tercapai keseimbangan adalah lebih sedikit disbanding dengan
konsentrasi di dalam darah.
Berat atau ringannya gejala akibat keracunan
methanol tergantung dari besarnya kadar metanol yang tertelan. Dosis toksik
minimum ( kadar keracunan minimal ) methanol lebih kurang 100 mg / kg dan dosis
fatal keracunan methanol diperkirakan 20 – 240 ml ( 20 – 150 g ).
Referat Lengkap