2.6 Diagnosis
Untuk
mendiagnosis neuroblastoma diperlukan analisis yang teliti, pemeriksaan fisik,
laboratorium dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik yang harus
diperhatikan adalah : tekanan darah, ukuran pupil yang asimetris, keringat
diwajah, kelemhan anggota gerak bawah dan tanda – tanda peningkatan tekanan
intrakranial. Pada palpasi perut akan didapatkan adanya massa didaerah abdomen,
pembersaran kelenjer limfa, pembesaran hepar dan lesi di kulit.3
Laboratorium
- Hitung CBC (Anemia atau cytopenia lain yang
menunjukkan keterlibatan sumsum tulang.)
- Vanyl Mandylic Acid / Homo Vanilic Mandylic (VMA/HVA)
- Serum kreatinin
- Tes fungsi hati
- Alanine aminotransferase (ALT)
- Aspartate aminotransferase (AST)
- Total bilirubin Bilirubin total
- Alkalin fosfatase
- Total protein
- Albumin
- Prothrombin time (PT)/activated prothrombin time
(aPTT)
- Elektrolit
- Kalsium
- Magnesium
- Fosfor
- Asam urat
- Serum laktat dehidrogenase (LDH)
- Ferritin
- Thyroid-stimulating hormone (TSH), T4
- Immunoglobulin (Ig)G
Histologis
Secara histologi, neuroblastoma sangat heterogen dan terutama terdiri
dari 2 tipe sel yaitu neuroblas/sel ganglion dan sel schwann. Telah terbukti
bahwa sel schwan padanneuroblastoma merupakan sel yang reaktif yang berasal
dari jaringan non neoplastik yang kemudian direkrut ke dalam sel tumor.
Gambaran histologi yang tipikal pada neuroblastoma undifferentiated adalah sel
bulat kecil (small round), tumor sel
biru (blue cell tumor). Ukuran selnya
sama, inti sel hiperkromasi dan sitoplasmanya sedikit. Homer – wright psedorosettes sering dijumpai. Menurut Internasional Neuroblastoma Patology
Clasification neuroblastoma dapat dikelompokkan berdasarkan :2
1.
Derajat
diferensiasi sel neuroblas
2.
Ada/
tidaknya stroma sel schwan
3.
Ada/
tidaknya nodul neuroblastik
4.
Indek dari
keagresifitas sel tumor (diidentifikasi oleh mitotic – karyorrhexis indek – MKI)
Berdasarkan hal diatas, tumor dapt digolongkan menjadi neuroblastoma (undiferentiated poor diferentiated atau
diferentiating), ganglioneuroblastoma (intermixe
atau noduler) dan ganglioneuroma. Membedakan kedua tipe dari
ganglioneuroblastoma merupakan hal yang sangt penting. Ganglioneuroblastoma intermixed menunjukkan diferensiasi yang
progresif dan mempunyai prognosa yang baik.2
2.7 Pemeriksaan radiologi
a.
Radiografi
Radiografi polos abdomen mungkin menunjukkan massa di
panggul. Kalsifikasi tampak pada hingga 30% dari radiografi. Hepatomegali dapat
terjadi sekunder apabila terjadi metastase. Foto thorak sering menunjukkan
massa di mediastinum posterior. Erosi
tulang rusuk dapat terlihat pada pasien dengan neuroblastomas tumor primer yang
berlokasi didada.11
Gambar 1.
Foto thorak menunjukkan massa di dada tepat di belakang
jantung. Perubahan tulang rusuk posterior dan tampilan
lateral (terlihat pada gambar berikutnya) mengkonfirmasi bahwa ini adalah massa
di mediastinum posterior, penipisan tulang rusuk bawah di sebelah kanan.
Gambar 2. Foto thorak lateral pada pasien yang sama
seperti pada gambar sebelumnya memastikan massa d imediastinum posterior.
Efusi
pleura dan nodul pleura dapat terlihat pada radiografi thorak. Metastase pada
parenkim paru-paru jarang terlihat pada radiografi tetapi seringkali terdeteksi
pada otopsi. Metastase pada tulang (terlihat pada gambar di bawah) biasanya
terjadi pada tulang panjang dan biasanya terlihat sebagai lusen tidak teratur
atau lesi litik di metaphysis atau tulang submetaphyseal.
Gambar 3.
Foto Anteroposterior (AP) kedua lutut menunjukkan lusen tidak
teratur di kedua metaphyses distal dan proksimal tibia femoralis.
Gambar 4. Foto ini menunjukkan suatu lesi metastase
yang merusak metaphysis proksimal fibula dengan reaksi periosteal di diaphysis
fibula proksimal.
Lesi
litik dapat dilihat di tengkorak, tulang rusuk, dan panggul. Reaksi periosteal
bisa ditemukan. Pelebaran sekunder sutura kranial pada metastase dural
(ditunjukkan dalam 2 gambar pertama di bawah) dapat dilihat pada neuroblastoma.
The classic hair-on-end appearance (terlihat
pada gambar ketiga di bawah), meskipun tidak biasa dalam neuroblastoma, dapat
dilihat pada tengkorak pada lesi destruktif.
Gambar 5.
Foto anteroposterior (AP) atau preorbital tengkorak
menunjukkan pelebaran sutura sagital dan lambdoid. Temuan
ini disebabkan oleh metastase dural.
Gambar 6. Foto lateral tengkorak menunjukkan
pelebaran sutura koronal dan beberapa lusen di parietal dan tulang frontal
tengkorak dalam pasien dengan neuroblastoma metastatik.
Gambar 7. Classic hair-on-end menunjukkan lesi metastase
Perluasan intraspinal dari neuroblastomas dapat dilihat pada radiografi. Pandangan lateral
tulang belakang bisa menunjukkan pelebaran neuroforamina tersebut. Vertebral-body
scalloping, erosi pedikel, dan scoliosis juga dapat terlihat pada pasien neuroblastoma
dengan keterlibatan intraspinal. Keterlibatan intraspinal dapat tidak terlihat
dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) jauh lebih baik dalam mengevaluasi
keterlibatan intraspinal.
Pyelography
intravena (IVP) dan eksretori urografi digunakan di masa lalu untuk mengevaluasi
pasien dengan neuroblastoma adrenal sebelum munculnya computed tomography (CT),
MRI, dan ultrasonografi. Neuroblastomas adrenal biasanya menggantikan ginjal
ipsilateral lateral dan ke bawah, menghasilkan tanda the classic drooping lily
pada urogram ekskretoris (seperti terlihat pada gambar di bawah). Tanda the
classic drooping lily
juga disebabkan oleh bagian atas sistem pengumpul dupleks
yang terhambat.
Gambar 8. Pyelogram intravena (IVP) menunjukkan tanda
the
classic drooping
lily yang melibatkan ginjal
kanan.
b.
Ultrasonografi
Neuroblastomas tampak sebagai massa inhomogen echogenic di
sonogram, seperti yang terlihat pada gambar di bawah. Pada massa dengan
kalsifikasi halus, gambar tampak diffuse dan terjadi peningkatan echogenicity. Daerah hemoragik
atau nekrotik tumor tampak sebagai daerah hypoechoic atau anechoic.11
Gambar 9. USG transverse dari daerah ginjal kiri pada balita dengan keluhan nyeri perut dan
teraba massa di sayap kiri. USG
menunjukkan massa inhomogen hyperechoic extrarenal lateral menggantikan ginjal.
Ultrasonografi
dapat digunakan sebagai alat skrining untuk mendeteksi massa di perut atau
panggul pada anak-anak. Ultrasonografi Doppler dapat digunakan untuk
mengidentifikasi aliran darah melalui pembuluh darah yang ditekan oleh tumor. Peningkatan vascular
dari pembuluh neuroblastoma dapat dilihat pada ultrasonografi Doppler. Ultrasonografi
obstetrik dapat menggambarkan neuroblastoma janin sejak usia kehamilan 19
minggu. Sebagian besar kasus yang diidentifikasi dengan ultrasonografi obstetri
terdiagnosis pada trimester ketiga (sekitar 36 minggu).
Ultrasonografi
digunakan untuk membedakan pendarahan adrenal dari neuroblastoma. Perdarahan adrenal
adalah penyebab paling umum dari massa adrenal pada populasi neonatal. Ini
biasanya tampak echogenic pada bayi baru lahir, seperti neuroblastoma, tetapi
secara bertahap menjadi anechoic dan avaskular dan sering menjadi lebih kecil
pada USG.
Validasi
USG
dapat menggambarkan metastase hati, tetapi terbatas dalam menilai luasnya metastase ke hati. Ini lebih baik dievaluasi
dengan CT scan atau MRI, meskipun semua ini dapat melengkapi teknik (misalnya, metastase
dapat terlihat pada USG tetapi tidak pada CT scan, atau sebaliknya).
c.
Computed
Tomography (CT)
CT scan merupakan modalitas yang paling umum digunakan
untuk mendiagnosa dan stadium neuroblastoma. CT dapat menunjukkan organ asal,
luasnya tumor, limfadenopati, metastase, dan kalsifikasi. Sekitar 80-90% dari
neuroblastoma menunjukkan
stippled calcifications pada CT. 12
Gambar 10. Nonenhanced
axial CT scan thorak pada pasien dengan neuroblastoma thoraks menunjukkan massa
besar, mediastinum posterior kanan meluas ke kanal tulang belakang dan menggantikan
lateral tulang belakang ke kiri.
Gambar 11. Pasien ini menunjukkan metastase dural
dekat lobus frontal dan oksipital. Temuan ini dapat mengakibatkan pelebaran sutura sagittal pada foto
polos tengkorak.
Gambar 12. Aksial CT scan dari orbita menunjukkan gambaran
yang heterogen, metastase jaringan lunak di orbita yang menggantikan otot rektus medial dan lateral dunia.
Pasien ini menunjukkan proptosis dari mata kanan.
Gambar 13.
Aksial CT scan pada orbita pada pasien yang sama seperti pada
gambar sebelumnya, diperoleh beberapa milimeter sepalik, menunjukkan
kalsifikasi dalam orbita kiri.
Gambar 14. Bone window pada pasien dengan bilateral
proptosis menunjukkan kehancuran osseus yang melibatkan kedua dinding orbital
lateral (kiri ke kanan).
Gambar 15. Bone-window axial CT dari orbita (pasien
yang sama seperti pada gambar sebelumnya) menunjukkan kerusakan tulang
ekstensif yang melibatkan tulang frontal.
Gambar 16. CT scan koronal dari orbita dan sinus
menunjukkan massa yang besar, dan meluas ke sinus ethmoid yang merusak cribriform
plate ke fosa kranial anterior kiri.
Ini dikenal sebagai suatu esthesioneuroblastoma.
Neuroblastoma
sering membungkus atau menekan pembuluh darah yang berdekatan. Pembuluh darah yang
sering terkena adalah vena kava inferior, pembuluh darah ginjal dan arteri,
vena limpa, aorta, arteri celiac, dan arteri mesenterika superior.
Neuroblastomas jarang menyerang ke dalam lumen pembuluh darah. Tumor sering
muncul lobulated dan biasanya memiliki penampilan yang heterogen pada CT scan
dengan kontras. CT scan baik untuk mendeteksi metastase paru-paru dan metastase
hati fokal.
d.
Magnetic
Resonance Imaging (MRI)
MRI
memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan CT. Salah satunya adalah bahwa MRI
tidak menggunakan radiasi pengion. Keuntungan lainnya adalah kemampuan
pencitraan multiplanar dan tidak memerlukan kontras intravena. MRI memanfaatkan
karakteristik jaringan intrinsik pada T1- and T2-weighted
imaging. Neuroblastomas biasanya hypointense
pada T1-weighted images and hyperintense on T2-weighted images.13
Penyakit
sumsum tulang tampak terang (hyperintense) dan heterogen pada T2-
weighted imaging dan gelap (hypointense) pada T1-
weighted imaging. Metastase hati diffuse tampak
terang pada MRI T2- weighted imaging. Karakteristik neuroblastoma pada MRI T1 dan T2-
weighted imaging ditunjukkan pada gambar di
bawah.
Gambar 17. MRI Axial nonenhanced T1- weighted imaging menunjukkan massa hypointense di retroperitoneum
berasal dari kelenjar adrenal kiri.
Massa menggantikan ginjal kiri ke arah anterolateral dan
meluas melalui neuroforamen ke kanal tulang belakang, dan menggantikan sumsum
tulang belakang ke kanan.
Gambar 18. MRI Axial T2-
weighted imaging pada
pasien yang sama seperti pada gambar sebelumnya menunjukkan perluasan
ekstradural ke kanal tulang belakang.
Tumor tampak hyperintense. Perpindahan
sumsum tulang belakang lebih jelas ditunjukkan pada T2- weighted imaging dari pada gambar lain.
Gambar 19. MRI Sagittal T2-
weighted imaging
pada pasien yang sama seperti pada 2 gambar sebelumnya menunjukkan massa
ekstradural hyperintense dalam vetebre thorakal bawah. Gambar
aksial dan koronal gambar memastikan bahwa ini adalah perluasan
ekstradural neuroblastoma dari kelenjar adrenal kiri.
Gambar 20. MRI
koronal T2- weighted imaging
pada pasien yang sama seperti pada 3 gambar sebelumnya menunjukkan massa
hyperintense pada kelenjar adrenal kiri.
Massa membesar dari cephal ke kanal tulang belakang melalui
neuroforamen tersebut.
Gambar 21. MRI axial T2-
weighted imaging
pada pasien dengan neuroblastoma thoraks menunjukkan massa besar, mediastinum
posterior kanan membesar ke kanal tulang belakang. Massa adalah hyperintense
pada T2- weighted imaging.
Gambar 22. MRI sagittal T2-
weighted imaging
pada pasien dengan neuroblastoma thoraks
menunjukkan, massa besar hyperintense, massa di mediastinum posterior kanan memperbesar
ke kanal tulang belakang melalui beberapa neuroforamina.
e.
Nuclear imaging
Bone scan dilakukan dengan menggunakan technetium-99m
(99m Tc) methylene diphosphate (MDP) seperti contoh gambar yang
terlihat dibawah pada pasien neuroblastoma yang diduga bermetastase. Kira-kira
74% dari tumor primer neuroblastoma mengambil 99m Tc MDP. Uptake
99m Tc MDP bisa terlihat dengan baik pada metastase di
hati dan paru-paru.13
Gambar 23. Scan tulang (Bone Scan) 99m Tc MDP menunjukkan
satu focus yang memiliki aktivitas yang intens di kuadran kiri bawah
abdomen, di atas vesica urinaria yang berbatasan dengan tulang belakang.
Penemuan ini berhubungan dengan neuroblastoma di lokasi tersebut. Pada gambar
menunjukkan aktivitas di kaliks ginjal
sebelah kiri yang berdilatasi . Hal ini mengindikasikan adanya massa
yang menyebabkan obstruksi parsial pada ureter bagian kiri. Tidak ada bukti
adanya metastase yang dapat diamati pada gambar.
99m Tc MDP tidak dapat digunakan untuk membedakan
metastase pada korteks tulang dan sumsum tulang. Keterbatasan bone
scan 99m Tc MDP ini berguna dalam membuat stadium penyakit
dengan akurat, khususnya dalam membedakan neuroblastoma stadium 4 dengan
4s di dalam Evans classification system.
Pada stadium 4 telah terjadi metastase jauh. Sedangkan Stadium 4s
terjadi pada bayi dengan tumor yang terlokalisasi yang belum melewati garis
midline, dengan penyebaran yang terbatas pada hati, kulit dan sumsum tulang dan
tidak ada bukti keterlibatan tulang kortikal.14
Iodine-131 (131 I)
metaiodobenzylguanidine (MIBG) dan iodine-123 (123 I) MIBG
digunakan untuk mengidentifikasi lokasi primer dari neuroblastoma. Tumor-tumor
yang berasal dari jaringan simpatis seperti neuroblastoma,
ganglioneuroblastoma, ganglioneuroma, carcinoma tiroid medular, feokromositoma
dan carcinoid akan mengambil MIBG. Scanning
MIBG tidak dapat digunakan untuk membedakan lesi-lesi tersebut.
MIBG
juga digunakan untuk follow up respon
pengobatan pada pasien neuroblastoma. Satu dari kekurangan penggunaan MIBG
adalah hampir 30% neuroblastoma tidak mengambil MIBG, walaupun 95% neuroblastoma mensekresikan katekolamin.
Ditambah lagi hampir 50% neuroblastoma yang rekuren tidak mengambil MIBG bahkan
jika dilakukan sebelum terapi. 131 I MIBG mempunyai energi
proton dasar yang tinggi (364KeV). 131
I MIBG memancarkan beta partikel sehingga memberikan dosis radiasi yang
besar kepada pasien. 1231 I
MIBG mempunyai energy foton dasar yang rendah (159 KeV) dan juga tidak
memancarkan partikel beta sehingga memberikan dosis radiasi yang rendah kepada
pasien.
2.8
Diagnosis banding
Diagnosis
banding didapatkan adanya suatu massa intra abdominal antara lain :6
- Rhabdomyosarcama
- Wilms tumor
- Limfoma
- Hidronephrosis
- Kista mesentrika
Referat lengkap:
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6