Pengertian
Sindrom
nefotik merupakan salah satu gambaran klinik penyakit glomerular yang ditandai
dengan proteinuria masif lebih dari 3,5 gram/24 jam/1,73 m2 disertai
hipoalbuminemia, edema anasarka, lippiduria, dan hiperkoagulabilitas. Insiden tertinggi pada usia 3-4 tahun dengan rasio laki-laki dan perempuan 2:1
Etiologi
Sebab pasti belum diketahui, Umumnya dibagi menjadi
Sebab pasti belum diketahui, Umumnya dibagi menjadi
- Sindrom nefrotik bawaan : diturunkan sebagai autosom atau reaksi fetomaternal
- sindrom nefrotik sekunder : disebabkan oleh selain faktor bawaan.
- sindrom nefrotik idiopatik : tidak diketahui secara pasti.
Diagnosa
- Anamnesa : bengkak seluruh tubuh, BAK keruh
- P. Fisik : Edema anasarka, asites
- Lab :
- Proteinuria masif lebih dari 3,5 gram/24 jam/1,73 m2
- hiperlipidemia
- hiperalbuminemia
- lipiduria
- hiperkoagulabilitas
- Diagnosa etiologi berdasarkan biopsi ginjal
Diagnosa banding
Edema dan asites akibat penyakit
hati atau malnutrisi
Pemeriksaan penunjang
- urinalisis
- ureum
- kreatinin
- tes fungsi hati
- profil lipid
- DPL
- elektrolit
- gula darah
- hemostasis
- biopsi ginjal
- protein urin kuantitatif
Terapi
- Non farmakologis
- istirahat
- retriksi protein dengan diet protein 0.8 gram/kgBB ideal/hari + eksresi protein urin dalam 24 jam
- diet rendah kolesterol
- berhenti merokok
- diet rendah garam
- restriksi cairan pada edema
- farmakologis
- pengobatan edema : deuritik loop
- pengobatan proteinuria dengan ACE inhobitor atau antagonis angiotensin II reseptor
- pengobatan dislipidemia dengan golongan statin
- pengobatan hipertensi dengan target tekanan darah kurang dari 125/75 mmHg menggunakan ACE inhibitor dan antagonis reseptor angiotensin II sebagai pilihan utama
- pengobatan kausal sesuai etiologi sindrom nefrotik
Komplikasi : penyakit ginjal kronik, tromboemboli
Prognosa : tergantung jenis kelainan glomerular.
Daftar Pustaka : Masjoer, Arif, 2001, Kapita selekta kedokteran edisi ketiga jilid kedua, Jakarta: Media Aesculapius
No comments:
Post a Comment