Syok Kardiogenik
Amelia, R , dkk
2.1
Definisi
Syok
kardiogenik adalah gangguan yang disebabkan oleh penurunan curah jantung
sistemik pada keadaan volume intravaskuler yang cukup, dan dapat mengakibatkan
hipoksia jaringan. Syok dapat terjadi karena difungsi ventrikel kiri yang
berat, tetapi dapat pula terjadi pada keadaan dimana fungsi ventrikel kiri
cukup baik. Hipotensi sistemik umumnya menjadi dasar diagnosis. Nilai cut off
untuk tekanan darah sistolik yang sering dipakai adalah <90 mmHg.
Syok
kardiogenik didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik <90mmHg selama
>1 jam dimana:
·
Tak
respon terhadap pemberian cairan saja,
·
Sekunder
terhadap disfungsi jantung, atau,
·
Berkaitan
dengan tanda-tanda hipoperfusi atau indeks kardiak <2,2 l/menit/m2
dan tekanan baji kapiler paru >18 mmHg
Termasuk dipertimbangkan dalam definisi ini adalah :
·
Pasien
dengan tekanan darah sistolik meningkat >90 mmHg dalam 1 jam setelah
pemberian obat inotropik, dan
·
Pasien
yang meninggal dalam 1 jam hipotensi, tetapi memenuhi kriteria lain syok
kardiogenik.
2.2
Epidemiologi
Penyebab
syok kardiogenik terbanyak adalah infark miokard akut, di mana terjadi
kehilangan sejumlah besar miokardium akibat terjadinya nekrosis. Insiden syok
kardiogenik sebagai komplikasi sindrom koroner akut bervariasi. Hal ini
berhubungan dengan definisi syok kardiogenik dan kriteria sindrom koroner akut
yang dipakai sangat beragam pada berbagai penelitian.
Syok
kardiogenik terjadi pada 2,9% pasien angina pektoris tak stabil dan 2,1% pada
IMA non ST-elevasi. Median waktu perkembangan menjadi syok pada pasien ini
adalah 76 – 94 jam. Syok lebih sering dijumpai sebagai komplikasi IMA dengan
elevasi ST dari pada tipe lain dari sindrom koroner akut.
2.3
Etiologi
Komplikasi
mekanik akibat infark miokard akut dapat menyebabkan terjadinya syok. Di antara
komplikasi tersebut adalah : ruptur septal ventrikel, ruptur atau disfungsi
otot papilaris dan ruptur miokard yang keseluruhan dapat mengakibatkan
timbulnya syok kardiogenik tersebut.
Hal lain
yang sering menyebabkan terjadinya syok kardiogenik adalah takiaritmia atau
bradiaritmia yang rekuren, dimana biasanya terjadi akibat disfungsi ventrikel
kiri, dan dapat timbul
bersamaan dengan aritmia supraventrikuler ataupun ventrikular.
Syok
kardiogenik juga dapat timbul sebagai manifestasi tahap akhir dari disfungsi
miokard yang progresif, termasuk akibat penyakit jantung iskemia, maupun
kardiomiopati hipertrofik dan restriktif.
Picard MH et al, melaporkan, abnormalitas struktural dan fungsional jantung
dalam rentang lebar ditemukan pada pasien syok kardiogenik akut. Mortalitas
jangka pendek dan jangka panjang dikaitkan dengan fungsi sitolik ventrikel kiri
awal dan regurgitasi dini tanpa dipengaruhi nilai fraksi ejeksi ventrikel kiri
pada awal (baseline) atau adanya
regurgitasi mitral.
Syok
kardiogenik diakibatkan oleh kerusakan bermakna pada miokardiumventrikel kiri
yang ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri, yang mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran
oksigen ke jaringan. Penyebab dari syok
kardiogenik dibagi dalam :
1. Gangguan ventrikular ejection
a. Infark
miokard akut
b. Miokarditis akut
c. Komplikasi mekanik :
·
Regurgitasi mitral akut akibat
ruptur atau disfungsi otot papilaris
·
Ruptur septum interventrikulorum
·
Ruptur free wall
·
Aneurisma ventrikel kiri
·
Stenosis aorta yang berat
·
Kardiomiopati
·
Kontusio miokard
2. Gangguan ventrikular filling
a. Tamponade
jantung
b. Stenosis mitral
c. Miksoma
pada atrium kiri
d. Trombus ball valve pada atrium
e. Infark ventrikel kanan
Bagian lengkap
No comments:
Post a Comment