Dalam
keadaan normal pH di tubuh relative dipertahankan pada angka 7.4. Kita
mengetahui bahwa pH ini dipengaruhi oleh jumlah ion H+, sedangkan ion
H+ mempengaruhi semua aktivitas enzim, permeabilitas sel, dan
struktur sel. Oleh karena itu pengaturan H+ ini sangatlah penting
sekali. Dalam keadaan normal, kadar ion H+ di CES yaitu
0,00004mEq/L. Jumlah ini menyebabkan pH normal sekitar 7.4. untuk
mempertahankan pH darah arteri ini tetap relative 7.4 maka tubuh memiliki 3
mekanisme pertahanan, yaitu system buffer (HCO3-, PO42-
,dan protein/ bekerja dalam
hitungan detik- menit ), respirasi (bekerrja dalam hitungan menit-jam), dan
ginjal (bekerja dalam hitungan jam-beberapa hari).
Asidosis
Asidosis
adalah keadaan dimana pH darah Arteri dibawah 7.4. Asidosis ini terbagi menjadi dua jenis yaitu
Asidosisrespiratorik dan asidosis metablolik.
- Asidosis respiratorik
Secara
umum asidosis repiratorik disebabkan karena naiknya PCO2 dalam darah.
Hal ini terjadi akibat hipoventilasi. Dengan peningkatan PCO2 akan
mengakibatkan terjadi peningkatan konsentrasi H2CO3 dan H+.Penyebab
asidosis respiratorik yaitu hal-hal yang menyebabkan hipoventilasi, yaitu
a.
Hambatan pada pusat pernapasan di medulla
oblongata
b.
Gangguan pada otot-otot pernapasan
c.
Gangguan pertukaran gas
d.
Obstruksi sel-sel napas baik atas akut
Kompensasi
yang terjadi dalam tubuh untuk mengurangi PCO2 yaitu pertama dengan
cara meningkatkan ventilasi alveoli. Dengan peningkatan ventilasi alveoli ini
tubuh akan membuang kelebihan CO2 yang berlebih. Kompensasi
selanjutnya yaitu dengan cara peningkatan HCO3- plasma
yang disebabkan oleh penambahan bikarbonat baru ke dalam cairan ekstrasel oleh
ginjal. Peningkatan HCO3-
membantu mengimbangi peningkatan PCO2‑ , sehingga
mengembalikan pH plasma kembali normal.
Mekanisme
penurunan H+ ini seperti ini, sel tubulus akan memberi respons
secara langsung terhadap peningkatan PCO2 darah. Peningkatan PCO2
akan meningkatkan PCO2 sel tubulus, menyebabkan peningkatan
pembentukan H+ dalam sel tubulus, yang kemudian merangsang sekresi H+
lebih banyak.
- Asidosis metabolik
Pada
asidosis metabolik, kelebihan H+ melebihi HCO3- yang terjadi di dalam cairan tubulus secara
primer disebabkan oleh penurunan filtrasi HCO3-.
Penurunan ini dikarenakan penurunan konsentrasi HCO3-
cairan ektrasel. Penurunan kadar HCO3 ini dapat dikarenakan hilang
melalui ekresi ginjal maupun karena diare.
Selain karena penurunan kadar HCO3-, asidosis metabolik dapat juga disebabkan oleh penambahan asam di CES, sebagai contoh asidosis laktat, ketogenesis, asam dari TGI. Penambahan asam ini akan meningkatkan kadar H+ secara langsung. Inti dari penyebab asidosis metabolik yaitu terjadi penurunan rasio HCO3- /H+. baik terjadi kekurang HCO3- maupun peningkatan H+.
Kompensasi yang terjadi dalam tubuh paling primer yatiu dengan peningkatan ventilasi alveoli. Peningkatan ini akan mengurangi PCO2 dan kompensasi ginjal, yang dengan menambahkan bikarbonat baru ke dalam cairan ekstrasel, membantu memperkecil penurunan awal konsentrasi HCO3- ekstrasel, serta meningkatakan ekskresi ion H+ untuk mengurangi kadar ion H+ di CES.
- Alkalosis
Alkalosis adalah
keadaan dimana pH darah Arteri diatas 7.4. Alkalosis ini terbagi menjadi dua jenis yaitu
Alakalosis respiratorik dan alkalosis metablolik.
- Alkalosis respiratorik
Hal
ini merupakan kebalikan dari asidosis respiratorik. Terjadi akibat
hiperventilasi alveolar yang menyebabkan PCO2 turun secara drastis.
Selain terjadi karena rangsangan saraf pusat, seperti hiperventilasi
psikogenik, keadaan hipermetabolik, ataupun karena gangguan CNS, dapat juga
karena hipokisia. Hipoksia ini dapat berupa pneumonia, gagal jantung kongestif,
fibrosis paru, ataupun tinggal di tempat tinggi yang kadar o2nya
rendah. Dikarenakan organ tubuh kekurangan o2 maka secara fisiologis
tubuh akan berusaha mengembalikannya ke keadaan homeostasis dengan cara
meningkatkan ventilasi untuk memenuhi kebutuhan o2, namun hal ini
menyebabkan banyak CO2 banyak keluar dari tubuh.
Kompensasi yang dilakukan tubuh yaitu dengan menurunkan ventilasi alveoli. Dengan penurunan ventilasi ini diharapkan kadar CO2 di darah meningkat, sehingga dapat menurunkan pH. Mekanisme peningkatan H+ ini seperti ini, sel tubulus akan memberi respons secara langsung terhadap penurunan PCO2 darah. Penurunan PCO2 akan menurunkan PCO2 sel tubulus, menyebabkan mengurangi pembentukan H+ dalam sel tubulus, yang kemudian penurunan sekresi H+. Dengan penurunan ekresi ini berarti H+ yang direabsorbsi akan meningkat, sehingga kadar H+ didalam darah meningkat.
Kompensasi kedua yaitu dengan cara meningkatkan ekskresi HCO3-. Dimana dengan peningkatan eksresi HCO3- akan mengakibatkan banyak ion H+ yang tidak berikatan yang nantinya akan direabsobsi tubulus yang kemudian didifusikan ke aliran darah. Dengan peningkatan konsentrasi H+ di dalam darah nantinya akan menurunkan pH darah
- Alkalosis metabolik
Seperti
dijelaskan diatas tentang asidosis metabolik yang penyebab intinya yaitu karena
terjadi penurunan rasio antara HCO3-/H+. Pada
alkalosis terjadi kebalikannya yaitu terjadi peningkatan rasio antara HCO3-/H+.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal , diantaranya yaitu peningkatan
konsentrasi HCO3- dan/atau penurunan konsentrasi H+.
Hal –hal yang menyebabkan terjadi peningkatan HCO3- salah satunya karena konsumsi bikarbonat yang berlebihan. Sebagai contoh penambahan natrium bikarbonat yang berlebihan.
Hal-hal yang dapat menyebabakan konsentrasi H+ turun diantaranya yaitu
Hal –hal yang menyebabkan terjadi peningkatan HCO3- salah satunya karena konsumsi bikarbonat yang berlebihan. Sebagai contoh penambahan natrium bikarbonat yang berlebihan.
Hal-hal yang dapat menyebabakan konsentrasi H+ turun diantaranya yaitu
- Pemberian diuretika(kecuali penghambat karbonik anhidrase) : Dengan penambahan obat diuretic akan menyebabkan aliran cairan di tubulus lebih cepat, sehingga reabsobsi Na+ meningkat. Karena peningkatan reabsobsi Na+ selalu berpasangan dengan sekresi H+, maka sekresi H+ meningkat pula. Selain itu reabsopsi bikarbonat meningkat pula seiring dengan peningkatan ekskresi H
- Kelebihan alddosteron : Salah satu fungsi aldosteron yaitu meningkatkan reabsopsi Na+. seperti yang dijelaskan diatas, terjadi juga alkalosis. Walaupun alkalosis yang disebabkan karena peningkatan aldosteron merupakan alkalosis ringan.
- Muntah : Muntah menyebabkan banyak HCl lambung keluar dari tubuh. Dengan demikian, banyak ion H+ yang hilang dari tubuh. Alkalosis jenis ini banyak ditemukan pada neonates yang mengalami obstruksi pylorus akibat hipertrofi sfingter pylorus.
Kompensasi primermya yaitu dengan penurunan ventilasi, yang meningkatkan PCO2, dan peningkatan ekskresi HCO3- oleh ginjal, yang membantu mengompensasi peningkatan awal konsentrasi HCO3- CES.