2.2 DEFINISI
Ablasio
retina adalah suatu kelainan pada mata yang disebabkan karena terpisahnya
lapisan neuroretina dari lapisan epitel pigmen retina sehingga terdapat cairan
di dalam rongga subretina
atau karena adanya suatu tarikan pada retina oleh jaringan ikat
atau membran vitreoretina.
Ablasio retina adalah suatu penyakit dimana lapisan
sensorik dari retina lepas. Lepasnya bagian sensorik retina ini biasanya hampir
selalu didahului oleh terbentuknya robekan atau lubang di dalam retina. Ablasio
retina juga diartikan sebagai terpisahnya koroid di daerah posterior mata yang
disebabkan oleh lubang pada retina, sehingga mengakibatkan kebocoran cairan. Ablasio
retina lebih besar kemungkinannya pada orang yang menderita rabun jauh (miopia)
dan pada orang tua, dimana akan terjadi perubahan degeneratif pada retina dan
vitetrous.
2.3 EPIDEMIOLOGI
Secara
epidemiologi, ablasio retina regmatogenosa terjadi pada 1 orang dari 10.000
populasi setiap tahunnya. Selain itu, ablasio ini bisa terjadi pada kedua mata
pada 10% pasien. Kemungkinan ini akan meningkat pada pasien yang memiliki miopia yang
tinggi atau telah
menjalani operasi katarak, terutama jika operasi ini mengalami komplikasi
kehilangan vitreous.
Insiden ablasio retina lebih sering
pada usia 40-70 tahun, tetapi bisa
terjadi pada anak-anak dan remaja dengan penyebab lebih banyak karena trauma.
Dari segi jenis kelamin terjadi pada 60% laki-laki dan 40% perempuan.
Traksi
vitreoretinal yang dinamik akan menyerang orang usia 45-65 tahun pada populasi
umum namun dapat terjadi lebih cepat pada orang dengan miopia tinggi dan pada
mata yang mempunyai faktor predisposisi untuk terjadi ablasi retina seperti
trauma, uveitis pasca retinitis, dan retina yang memperlihatkan degenerasi di
bagian perifer. Apabila
mata yang satu sudah mengalami traksi, dalam kurun waktu 6 bulan hingga 2 tahun mata yang lain dapat mengalami
traksi.
2.4 ETIOLOGI
DAN FAKTOR RISIKO
2.4.1 Ablasio retina
regmatogenosa
Biasanya berhubungan dengan robekan retina (lubang
atau
robek) yang mana menyebabkan cairan subretinal (SRF) merembes dan
memisahkan retina sensoris dari pigmen epitel. Penyebab pasti ablasio ini belum diketahui dengan pasti. Diduga ada beberapa faktor predisposisi, yaitu:
robek) yang mana menyebabkan cairan subretinal (SRF) merembes dan
memisahkan retina sensoris dari pigmen epitel. Penyebab pasti ablasio ini belum diketahui dengan pasti. Diduga ada beberapa faktor predisposisi, yaitu:
1. Usia,
kondisi ini sering pada usia 40-60 tahun
2. Jenis
kelamin, sering pada laki-laki
3. Myopia,
sekitar 40% kasus retina regmatogenesa adalah myopia
4. Afakia,
kasus ini lebih sering terjadi pada afakia dibanding fakia
5. Degenerasi
retina, ini dapat menjadi faktor predisposisi ablasio retina karena:
a. Degenerasi
molecular (lattice degeneration)
b. Retinoschisis
didapat
c. Gumpalan
pigmen fokal
6. Trauma
7. Senile posterior
vitreous detachment (PVD)